Gaza, MINA – Gerakan perjuangan rakyat Palestina, Hamas memuji posisi Mesir terhadap ancaman pendudukan Israel terkait Koridor Philadelphia, jalur darat antara Mesir dan Gaza. Demikian dikutip dari Memo, Jum’at, (26/1).
Taher Al-Nono, penasihat media Hamas, mengatakan: “Posisi ini mengungkapkan pentingnya peran Mesir dan pengaruhnya dalam mendukung dan membantu rakyat Palestina dalam pertempuran bersejarah ini dan mengakhiri agresi brutal yang dialami rakyat kami, khususnya di Jalur Gaza.”
Selama dua pekan terakhir, Poros Salah Al-Din (Koridor Philadelphia), yang berbatasan dengan perbatasan Mesir dengan Jalur Gaza, telah berubah menjadi titik pertikaian Mesir-Israel.
Mesir menolak upaya pendudukan untuk mengambil kendali keamanan di poros perbatasan, dan menganggap setiap tindakan ke arah ini merupakan “garis merah” yang akan mengarah pada “ancaman serius dan serius terhadap hubungan Mesir-Israel,” menurut seorang pejabat Mesir.
Baca Juga: Menolak Wajib Militer Yahudi Ultra-Ortodok Blokir Jalan di Israel Tengah
Sumber media Israel kemarin melaporkan bahwa Presiden Mesir, Abdel Fattah Al-Sisi, menolak menerima panggilan telepon dari Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu, karena perbedaan pendapat antara kedua belah pihak di tengah ancaman pendudukan Israel untuk melakukan operasi militer di wilayah tersebut. Kawasan Rafah dan Koridor Philadelphia.
Daerah tersebut merupakan bagian dari zona penyangga berdasarkan Perjanjian Camp David antara Mesir dan pendudukan Israel, yang ditandatangani pada tahun 1979. Lebarnya beberapa ratus meter dan terbentang sepanjang 14,5 kilometer dari Laut Mediterania hingga penyeberangan Karam Abu Salem di Palestina. wilayah antara Semenanjung Sinai dan Jalur Gaza. (T/B03/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Lancarkan Operasi Penculikan Warga Palestina di Bethlehem