Gaza, MINA – Hamas mengintensifkan operasi keamanannya melawan geng-geng bersenjata dan milisi di Gaza yang bekerja sama dengan militer Israel, kata para pejabat.
Seorang sumber keamanan senior dari Kementerian Dalam Negeri Gaza mengatakan pada Rabu (22/10), operasi itu bertujuan memulihkan kendali penuh dan stabilitas di Jalur Gaza. Press TV melaporkan.
Dia juga mengatakan, Hamas akan segera melancarkan operasi terbesarnya untuk membubarkan geng-geng bersenjata yang masih bekerja sama dengan pasukan pendudukan Israel.
Sejak gencatan senjata 10 Oktober, pasukan Hamas telah aktif menargetkan milisi-milisi dan berhasil melucuti senjata beberapa faksi, termasuk klan Doghmush yang terkenal kejam di Kota Gaza.
Baca Juga: Masjid Al-Aqsa Terancam Runtuh Akibat Penggalian Terowongan Israel
Namun, beberapa milisi tetap aktif di wilayah yang masih berada di bawah kendali Israel, terutama yang disebut “Pasukan Rakyat” yang dipimpin oleh Yasser Abu Shabab di Rafah timur dan “Tentara Rakyat” yang dipimpin oleh Ashraf al-Mansi di Gaza Utara.
Kelompok-kelompok itu telah diidentifikasi sebagai kolaborator, menerima senjata, dana, dan dukungan logistik dari militer Israel.
“Jumlah anggota geng yang bekerja sama dengan pendudukan kini terbatas hanya beberapa ratus orang di seluruh Gaza, tidak termasuk milisi Abu Shabab, yang sendiri memiliki sekitar 2.000 anggota,” kata pejabat keamanan tersebut.
“Kelompok-kelompok ini telah terlibat dalam penculikan, pembunuhan, sabotase, dan menyediakan perlindungan bersenjata bagi pasukan Israel,” katanya.
Baca Juga: Hamas Serahkan Dua Jenazah Sandera Israel kepada Palang Merah di Gaza
Intelijen terbaru yang dikumpulkan melalui interogasi, mengungkapkan tingkat koordinasi antara milisi-milisi ini dan tentara Israel, termasuk melakukan penyisiran keamanan dan serangan terhadap pejuang perlawanan.
“Anggota milisi sering mencoba melakukan penggerebekan di dekat posisi Israel, tetapi pasukan keamanan Hamas menghadang dan menetralisir mereka,” tambah pejabat itu.
Tentara Israel telah mengakui penegasan kembali kendali Hamas atas wilayah-wilayah yang telah ditinggalkannya, dengan milisi-milisi lokal dilaporkan dibubarkan atau dikalahkan, kecuali kelompok Abu Shabab yang kuat.
Tindakan keras Hamas melibatkan penyitaan sejumlah besar senjata, termasuk senapan Kalashnikov, senapan mesin, amunisi, dan kendaraan yang dipasok Israel kepada milisi-milisi itu.
Baca Juga: Emir Qatar Kecam Pelanggaran Gencatan Senjata oleh Negara Pendudukan
Meskipun kelompok-kelompok itu hanya menerima senjata ringan, para pemimpin mereka mendapatkan dana, pasokan lanjutan, dan perintah langsung dari tentara Israel untuk operasi yang menargetkan warga Palestina dan anggota perlawanan.
Beberapa penculikan tingkat tinggi telah dikaitkan dengan milisi-milisi tersebut, termasuk penculikan Dr. Marwan al-Hums, kepala rumah sakit Kementerian Kesehatan Gaza, dan putrinya, yang semakin menggarisbawahi ancaman mereka terhadap keamanan internal Gaza. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Investigasi: 30.000 Tentara Zionis Terlibat Genosida di Gaza