Doha, MINA – Gerakan perlawanan Hamas Palestina menyambut ultimatum empat hari gerakan Ansharallah Yaman kepada rezim Israel, yang menuntut diakhirinya blokade terhadap bantuan kemanusiaan untuk Gaza.
Dilansir dari Press TV, pada Jumat (7/3), Ansarallah mengeluarkan peringatan untuk melanjutkan operasi angkatan laut terhadap kapal-kapal yang terkait dengan Israel di Laut Merah, jika rezim Israel gagal mematuhi ketentuan gencatan senjata dan terus memblokir bantuan ke Gaza.
Dalam sebuah pernyataan, Hamas memuji langkah Ansarallah sebagai bentuk solidaritas, yang menekankan dukungan jangka panjang Ansharallah dan rakyat Yaman untuk Palestina.
“Keputusan yang berani ini mencerminkan ikatan yang erat antara saudara-saudara kita di Ansarallah dan rakyat Yaman yang bersaudara dengan Palestina dan Yerusalem, merupakan perpanjangan dari dukungan yang diberkati dan dukungan teguh mereka selama lima belas bulan terakhir genosida di Jalur Gaza,” bunyi pernyataan tersebut.
Baca Juga: Trump dan Netanyahu Bicarakan Pembersihan Etnis Penduduk Gaza
Hamas juga mendesak masyarakat internasional dan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk segera mengambil tindakan guna menghentikan “kejahatan kelaparan” Tel Aviv terhadap warga sipil di Gaza. Hamas merujuk pada penutupan penyeberangan dan penghalangan bantuan kemanusiaan.
Gerakan perlawanan Palestina selanjutnya menyerukan negara-negara Arab dan Islam untuk mengambil langkah konkret, guna menghentikan pengepungan di Gaza dan melawan blokade Israel dengan segala cara yang tersedia.
Pada Jumat, pemimpin gerakan Ansarallah Yaman, Abdul Malik al-Houthi, mengumumkan masa tenggang empat hari, dengan memperingatkan bahwa jika Israel gagal melanjutkan perundingan gencatan senjata dan mencabut pembatasan pengiriman bantuan, Ansarallah akan memulai kembali operasi angkatan laut terhadap lalu lintas maritim yang terkait dengan Israel. []
Mi’raj News Agency (MINA)