Hamas: Sejarah Tidak Akan Menghapus Aib Biden

Presiden AS Joe Biden. (Foto: dok. Press TV)

Doha, MINA – Gerakan perlawanan Hamas Palestina mengatakan, sejarah tidak akan menghapus keterlibatan memalukan pemerintahan Presiden Amerika Serikat dalam perang genosida rezim Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.

Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh membuat pernyataan tersebut pada Senin (26/2) setelah pertemuan dengan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, Press TV melaporkan.

Rezim Israel melancarkan perang pada 7 Oktober 2023 setelah Operasi Badai al-Aqsa yang dilakukan oleh gerakan perlawanan Gaza terhadap wilayah pendudukan.

Sebagai bagian dari dukungan politik yang konsisten terhadap rezim pendudukan, AS yang merupakan donatur utama Tel Aviv, sejauh ini telah memveto tiga resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan penerapan gencatan senjata segera di  Gaza. Agresi Israel juga mendapatkan dukungan penuh dari militer dan intelijen Washington.

Sejauh ini, hampir 30.000 orang telah syahid akibat agresi dan pengepungan simultan yang dilakukan Israel terhadap wilayah pesisir tersebut.

Haniyeh mengatakan, AS memberikan “kedok” atas “perang kelaparan” rezim Israel terhadap Gaza.

Menurutnya, para pejabat Amerika meratapi situasi di Gaza, tetapi pada saat yang sama Washington tetap memberikan dukungannya yang tak terkendali terhadap perang tersebut. (T/RI-1/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Rudi Hendrik

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.