Gaza, MINA – Kepala Gerakan Hamas di Jalur Gaza, Yahya al-Sinwar, mengatakan bahwa senjata Brigade Qassam digunakan untuk proyek pembebasan Palestina, bukan untuk konflik internal.
“Senjata Qassam adalah milik rakyat Palestina, untuk pembebasan,” kata Sinwar dalam sebuah pertemuan dengan elit-elit serikat buruh dari faksi-faksi Palestina di Gaza, Selasa (24/10).
Dia menekankan bahwa Hamas bertekad kuat untuk mewujudkan tujuan rekonsiliasi, persatuan dan kemitraan penuh Palestina. Media setempat Quds Press yang dikutip MINA melaporkan.
“Rekonsiliasi adalah pilihan strategis kami dan kami siap untuk mengalah untuk tanah air bersama bagi rakyat Palestina,” lanjutnya.
Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya
Dia menjelaskan bahwa awal November, Jalur Gaza akan berada di bawah pemerintahan Otoritas Palestina.
Pemimpin Hamas tersebut menunjukkan bahwa intelijen Mesir telah melakukan dialog dengan Fatah dan Hamas di Kairo dengan cara yang “tenang dan seimbang”.
Dia mengingatkan adanya upaya-upaya berbahaya yang dapat mengancam kepentingan Palestina. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hujan Deras Rusak Tenda-Tenda Pengungsi di Gaza