Gaza, MINA – Gerakan Hamas Palestina mengecam serangan besar-besaran di Masjid Al-Aqsa pada Ahad (3/8) oleh para pemukim Israel, yang dipimpin oleh menteri ekstremis Israel Itamar Ben-Gvir dan anggota Knesset Amit Halevi, dan menyatakan serangan semacam itu tidak akan berhasil mengubah identitas Islami Masjid tersebut.
Dalam sebuah pernyataan pers, Hamas menggambarkan serangan tersebut sebagai “kejahatan yang meningkat” dan bagian dari israel/">agresi Israel yang lebih luas terhadap rakyat Palestina, tanah mereka, dan tempat-tempat suci mereka. Palestinian Information Center melaporkan.
Gerakan tersebut mengatakan para pemukim memasuki halaman Masjid di bawah penjagaan ketat oleh pasukan polisi pendudukan Israel, mengibarkan bendera dan spanduk Israel yang menunjukkan apa yang disebut “Bait Suci Ketiga,” setelah secara paksa membersihkan Masjid dari jamaah dan memperketat kontrol militer di Kota Tua.
“Serangan berulang ini, terutama selama hari raya Yahudi, tidak akan memaksakan status quo baru pada Al-Aqsa atau menghapus identitas Arab dan Islamnya,” ujar pernyataan tersebut.
Baca Juga: Mantan Jenderal Israel: Apa yang Kami Lakukan di Gaza adalah Genosida
Hamas menuntut pertanggungjawaban penuh pemerintah Israel atas pembantaian di Gaza, kekerasan di Tepi Barat, dan pelanggaran sistematis di Yerusalem, serta memperingatkan bahwa kebijakan tersebut mengancam stabilitas regional dan global.
Gerakan tersebut menyerukan kepada komunitas internasional dan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mengambil tindakan terhadap kejahatan Israel yang terus berlanjut. Hamas juga mendesak negara-negara Arab dan Islam untuk bertindak segera guna menghentikan pelanggaran di Masjid Al-Aqsa dan semua situs suci Islam dan Kristen di Palestina yang diduduki.
Hamas mengakhiri pernyataannya dengan menyerukan kepada rakyat Palestina, faksi-faksi perlawanan, dan pemuda untuk terus menentang rencana Israel, menegaskan bahwa perjuangan akan terus berlanjut hingga pembebasan tanah Palestina dan berdirinya negara Palestina dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Survei: Kepercayaan terhadap Pemerintah dan Militer Israel Menurun