Beirut, MINA – Memperingati setahun setelah Operasi Taufan Al-Aqsa yang dilancarkan oleh kelompok Perlawanan Palestina di Jalur Gaza, pejabat Hamas mengatakan bahwa operasi itu menghancurkan “superioritas militer yang dirasakan” oleh rezim Zionis.
“Dalam operasi tersebut, para pejuang Palestina melakukan tindakan heroik yang telah mengubah keseimbangan kekuatan,” kata Khalil al-Hayya, anggota senior Biro Politik Hamas pada Ahad (6/10) kepada saluran televisi berbahasa Arab Palestina, Al-Aqsa.
Dia menegaskan kembali, Operasi Taufan Al-Aqsa setahun lalu merupakan tanggapan atas kekejaman rezim pendudukan yang meningkat terhadap warga Palestina.
“Tujuan kami jelas, kami menginginkan pembebasan penuh atas tanah dan tempat-tempat suci kami, pembentukan negara Palestina yang berdaulat dan merdeka, dan pengembalian para pengungsi ke tanah air mereka,” kata al-Hayya.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Operasi mendadak pada 7 Oktober 2023 tersebut menunjukkan Hamas dan gerakan perlawanan Palestina lainnya yang berbasis di Jalur Gaza menyerbu wilayah selatan Israel. Sebanyak lebih dari 240 warga Israel ditawan oleh kelompok pejuang.
Setelah serangan tersebut, rezim Israel membawa Gaza ke dalam perang genosida. Perang tersebut sejauh ini telah merenggut nyawa hampir 42.000 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak.
Namun, pejabat Hamas menegaskan bahwa rezim tersebut tidak dapat dan tidak akan mampu mewujudkan tujuannya melalui agresi dan genosida rakyat Gaza. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka