Gaza, MINA – Gerakan Hamas menegaskan bahwa mereka belum menerima proposal gencatan senjata baru dari Presiden AS Donald Trump untuk Jalur Gaza.
Hal ini disampaikan dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Gerakan tersebut pada Sabtu (27/9), menyusul laporan dari surat kabar Israel, Haaretz, yang mengutip sumber yang mengklaim Hamas awalnya setuju untuk membebaskan semua tawanan Israel dengan imbalan pembebasan ratusan tahanan Palestina dan penarikan bertahap pasukan Israel dari Jalur Gaza berdasarkan rencana dari Trump.
Menurut Haaretz, rencana Trump mencakup pengakhiran kekuasaan Hamas di Gaza dan janji Israel untuk tidak mencaplok wilayah pesisir tersebut atau merelokasi paksa penduduknya. Demikian dikutip dari Palinfo.
Hamas berharap Qatar akan menyampaikan detail proposal tersebut dalam beberapa hari mendatang, menyusul pertemuan baru-baru ini antara para pemimpin Arab dan Trump di sela-sela Sidang Umum PBB.
Baca Juga: Knesset Israel Bahas RUU untuk Eksekusi Tahanan Palestina
Para pejabat Hamas telah menekankan setiap proposal yang dapat diterima harus didasarkan pada dua prinsip: diakhirinya pertempuran dan penarikan pasukan Israel dari Jalur Gaza. Kesepakatan yang tidak mencakup kedua elemen tersebut, tambah mereka, tidak akan diterima.
Trump telah menyuarakan optimismenya tentang penyelesaian konflik, dengan mengatakan pada Jumat “mereka sangat dekat dengan kesepakatan,” hanya beberapa hari setelah utusannya mengatakan bahwa “terobosan” mungkin terjadi.
Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan kembali janjinya untuk melanjutkan perang genosida di Gaza hingga Hamas dihancurkan. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Armada Global Sumud Bertolak dari Kreta, Yunani Menuju Gaza