Gaza, MINA – Pemimpin Gerakan Perlawanan Islam Hamas, Abdul Rahman Shadid menegaskan, agresi yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel di Tepi Barat masih terus berlangsung.
Ia menyatakan, perlawanan di Tepi Barat akan terus berlanjut meskipun harus menghadapi berbagai pengorbanan besar.
Dalam pernyataannya yang disiarkan Ar-Resalah pada Ahad (22/9), Shadid menyoroti kejadian di Nablus serta bentrokan bersenjata yang terjadi di Jenin dan peledakan alat peledak oleh tentara Israel di Ramallah pada dini hari.
Menurutnya, insiden-insiden tersebut merupakan bukti keberanian dan kepahlawanan yang tidak akan pudar, meskipun pendudukan Israel terus melakukan kekerasan, penangkapan, dan pembunuhan.
Baca Juga: Rudal Balistik, Roket, dan Drone Hezbollah Hujani Tel Aviv
Shadid juga menekankan, setiap hari perlawanan di Tepi Barat menunjukkan kekuatannya dalam menghadapi agresi.
Ia menyebutkan, perlawanan ini merupakan bagian dari gelombang perlawanan yang makin meluas sejak dimulainya pertempuran “Badai Al-Aqsa”.
Menurut Shadid, rakyat dan kelompok perlawanan di Tepi Barat bersatu dalam perjuangan melawan agresi Israel.
Mereka bertekad untuk tidak membiarkan pendudukan dan para pemukim terus melakukan penindasan, apapun konsekuensinya.
Baca Juga: Kurang Ajar! Tentara Zionis Israel Kencingi Al-Quran
Shadid juga memuji peran Brigade Al-Qassam dan faksi-faksi perlawanan lainnya dalam menghadapi setiap serangan.
Ia menggambarkan upaya tersebut sebagai sumber harapan dan keamanan bagi rakyat Palestina, serta bagian dari upaya untuk menggagalkan rencana pendudukan Israel yang bertujuan melakukan aneksasi dan pengungsian.
Di akhir pernyataannya, Shadid menyerukan kepada semua pemimpin di Tepi Barat untuk bersatu dan mengintensifkan upaya melawan pendudukan, termasuk meningkatkan konfrontasi guna mengganggu keamanan para pemukim Israel. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Brigade Al-Qassam dan Al-Aqsa Hancurkan Tank dan Markas Israel