Doha, MINA – Gerakan Perlawanan Islam mengumumkan pada Senin (18/8), menerima proposal gencatan senjata yang diajukan oleh mediator gencatan senjata Mesir dan Qatar.
Sumber di Hamas mengungkapkan, gerakan tersebut menerima tawaran baru dari para mediator, sebagai bagian dari negosiasi gencatan senjata yang sedang berlangsung di Kairo, di hadapan sejumlah faksi Palestina. Quds Press melaporkan.
Sumber tersebut, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan, “tawaran baru tersebut mencakup amandemen terhadap proposal sebelumnya dan berfokus pada kesepakatan parsial, mengingat hambatan dan persyaratan yang diberlakukan oleh pendudukan yang menghalangi tercapainya kesepakatan komprehensif saat ini.”
“Hamas dan faksi-faksi Palestina menanggapi tawaran yang diajukan secara positif, dan terdapat keinginan besar untuk mengatasi hambatan dalam mencapai kesepakatan,” lanjut sumber.
Baca Juga: Menlu Mesir dan PM Palestina Gelar Konferensi Pers di Perbatasan Rafah
Selanjutnya, para mediator akan menyampaikan hasil yang disepakati kepada pihak pendudukan, dan berharap Netanyahu dan pemerintahannya dapat menerimanya, dan tidak akan berusaha menggagalkannya.
Sumber pimpinan Hamas menekankan bahwa gerakan tersebut melibatkan faksi-faksi Palestina dalam negosiasi untuk memastikan bahwa setiap kesepakatan yang dicapai mencerminkan posisi Palestina yang bersatu. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Gunakan Anjing Polisi untuk Serang Tahanan Perempuan Palestina