Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hamas: Tidak Ada Kemajuan dalam Perundingan dengan Israel di Qatar

sri astuti Editor : Widi Kusnadi - Rabu, 12 Maret 2025 - 13:25 WIB

Rabu, 12 Maret 2025 - 13:25 WIB

17 Views

Penampakan kehancuran wilayah Jalur Gaza setelah 16 bulan genosida Israel. (Foto: WAFA)

Doha, MINA – Seorang pejabat senior perlawanan Palestina mengatakan kepada Al Mayadeen, perundingan delegasi Israel dengan mediator Qatar di Doha tidak menghasilkan kemajuan apa pun.

Pejabat senior tersebut menganggap pihak Israel bertanggung jawab atas kebuntuan tersebut, karena mereka menghindari pembicaraan tahap kedua perundingan.

Menurut sumber tersebut, delegasi Israel menuntut pembebasan sejumlah besar tawanan sebagai imbalan atas pembebasan sejumlah kecil tahanan Palestina.

Selain itu, delegasi Israel meminta perpanjangan tahap pertama perjanjian tanpa melanjutkan perundingan lebih lanjut.

Baca Juga: Mobil Paus Fransiskus Diubah Jadi Klinik Keliling untuk Anak-Anak Gaza sebagai Bentuk Pemenuhan Permintaan Terakhir

Pejabat Hamas Abdul Rahman Shadid mengumumkan dimulainya putaran baru perundingan gencatan senjata pada hari Selasa, menekankan bahwa Hamas terlibat secara positif dalam perundingan, termasuk perundingan dengan utusan AS untuk urusan penyanderaan.

Shadid menyatakan harapan putaran ini akan mengarah pada kemajuan nyata menuju tahap kedua negosiasi, yang membuka jalan bagi diakhirinya agresi, penarikan pasukan Israel dari Gaza, dan kesepakatan pertukaran tahanan.

Ia menekankan bahwa pemerintah AS memikul tanggung jawab politik dan moral atas dukungannya yang tak tergoyahkan terhadap pendudukan Israel dalam melakukan kejahatan pembunuhan dan pengusiran terhadap rakyat Palestina.

Shadid juga menungkap pasukan Israel masih melanjutkan kebijakan agresif mereka terhadap warga Palestina di Tepi Barat, al-Quds yang diduduki, dan Gaza, termasuk pembunuhan, pengusiran, penghancuran rumah, dan penangkapan massal.

Baca Juga: Hamas: Skema Israel-AS Mengendalikan Bantuan ke Gaza Melanggar Hukum Internasional

Rezim Israel terus terang-terangan melanggar klausul-klausul perjanjian, yang mencakup pengiriman sejumlah besar bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, serta berbagai tindakan agresi terhadap warga sipil.

Israel juga mengabaikan batas waktu untuk memasuki perundingan tahap kedua perjanjian tersebut, yang seharusnya menjamin pembebasan tawanan Israel yang tersisa dan gencatan senjata yang langgeng di Jalur Gaza.

Upaya untuk menghidupkan kembali perundingan terus-menerus dihalangi oleh rezim Israel. Usulan yang didukung AS yang dikeluarkan pada akhir fase pertama selama 42 hari semakin menggoyahkan perjanjian gencatan senjata yang ditengahi oleh Qatar, Mesir, dan pemerintahan AS sebelumnya. []

 

Baca Juga: Menteri Israel: Target Serangan Berikutnya adalah Menguasai Gaza Secara Menyeluruh

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Spanyol Tambah Dana untuk Investigasi Kejahatan Perang di Gaza

Rekomendasi untuk Anda