Beirut, MINA – Seorang pejabat Hamas mengatakan negosiasi mengenai kesepakatan pertukaran sandera-tahanan lainnya dengan Israel tidak mungkin dilakukan sampai tentara Israel menarik diri dari Jalur Gaza dan menerapkan gencatan senjata permanen.
Hal itu disampaikan oleh Perwlakilan Hamas yang berbasis di Lebanon, Khalil Al-Haye pada Ahad (17/12) mengatakan kepada Al Jazeera bahwa mereka akan melanjutkan perlawanan terhadap Israel di daerah yang terkepung itu.
Dia menekankan perlunya gencatan senjata yang komprehensif dan penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza sebelum mengatasi masalah sandera dan tahanan.
Serangan udara dan darat Israel di Gaza sejak pada 7 Oktober telah membunuh lebih dari 19.453 warga Palestina, sebagian besar anak-anak dan wanita, dan melukai 52.286 orang.
Baca Juga: IDF Akui Kekurangan Pasukan untuk Kendalikan Gaza
Perang tersebut telah menyebabkan kehancuran di Gaza, dengan setengah dari persediaan perumahan di wilayah pesisir tersebut rusak atau hancur, dan hampir 2 juta orang mengungsi di wilayah padat penduduk tersebut di tengah kekurangan makanan dan air bersih.
Dari sekitar 240 orang yang disandera oleh Hamas selama penyergapan dua bulan lalu, sekitar 130 orang di antaranya masih disandera.
Tentara Israel juga menembak dan membunuh tiga sandera Israel di utara Gaza setelah salah mengidentifikasi mereka sebagai ancaman, menurut juru bicara militer.
Mengomentari ungkapan penjabat Israel yang menunjukkan skenario pasca-perang Gaza dan pasca-Hamas, Al-Haye mengatakan, “Kemenangan kami adalah hari setelahnya di Gaza. Siapa pun yang memikirkan apa yang terjadi setelahnya Hamas sedang melamun. Kami tidak akan menahan diri untuk membela rakyat kami sampai situs dan tanah suci kami dibebaskan.”
Baca Juga: Hamas Tegaskan, Tak Ada Lagi Pertukaran Tawanan Israel Kecuali Perang di Gaza Berakhir
Al-Haye menekankan bahwa Gaza, Tepi Barat, dan seluruh Palestina adalah satu, dan hanya rakyat yang akan menentukan pemerintahannya.
“Masa depan Gaza terkait dengan masa depan Yerusalem dan seluruh Palestina, dan kami adalah bagian dari rakyat kami,” ungkap dia.
Dia mendesak negara-negara Arab dan Islam untuk memberikan tekanan akan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza.(T/R5/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas: Rakyat Palestina Tak Akan Kibarkan Bendera Putih