Jakarta, 20 Rabi’ul Akhir 1435/10 Februari 2015 (MINA) – Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya) bersama lembaga lainnya mengerahkan 1.981 personel guna membantu evakuasi korban banjir di beberapa wilayah di ibukota.
“Personel gabungan terdiri dari Polda Metro Jaya, TNI, jajaran Polres dan Basarnas,” kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Martinus Sitompul di Jakarta Selasa.
Martinus mengatakan personil gabungan itu menyebar pada beberapa lokasi banjir di wilayah DKI Jakarta, Tangerang dan Bekasi. Antara News melaporkan sebagaimana dilansir Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa.
Personel yang terlibat evakuasi korban banjir yakni 228 dari Direktorat Sabhara, 122 dari Satuan Brimob Polda Metro Jaya, sembilan personel Direktorat Pam Obvit, 16 personel Ditpolair, 1.121 personel Polres jajaran, 30 personel TNI dan 25 personel Barsarnas, 400 Korps Brimob dan 140 personel Direktorat Polair Baharkam Polri.
Baca Juga: Masa Tenang Pilkada 2024 Dimulai Hari Ahad Ini
Polda Metro Jaya juga mendirikan satu tenda Posko Darurat, lima unit perahu karet, satu unit Perahu Joko Tingkir, 12 buah pelampung, 24 unit perahu karet, 16 unit truk, dua unit pompa air, tiga unit perahu kayak dan empat unit perahu kano
Polda Metro Jaya mencatat lokasi banjir tersebar pada 259 tempat dengan ketinggian air kisaran 10 cm hingga 210 cm, sedangkan jumlah pengungsi sementara mencapai 5.996 pengungsi yang tersebar pada 29 titik.
Martinus mengungkapkan ketinggian air tertinggi mencapai 210 cm antara laib di wilayah Perumahan Total Persada Jatiuwung Tangerang Banten, Kampung Pulo Jakarta Timur dan Kelurahan Cipulir RT07 dan 08 RW10 dengan tinggi air mencapai 100 cm.
Selain menimbulkan kerugian materil, musibah banjir kali ini menimbulkan korban jiwa seorang pria Mochtar terseret arus Kali Sentiong.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Diprediksi Berawan Tebal Akhir Pekan Ini
Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) menyebut munculnya genangan air di Ibukota akibat hujan lebat selama dua hari terakhir ini bukan karena fungsi drainase (saluran pembuangan) yang tidak optimal. Meski demikian Ahok mengaku seluruh drainase yang ada di DKI memang sudah ‘jadul’.
Gubernur DKI ini mengatakan tidak mungkin pihaknya dapat membongkar lalu mengganti drainase yang sudah ada selama ini. Oleh karenanya, Ahok akan menyiasati genangan dengan cara membangun sumur resapan. (T/P007/R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Hikmah Kisah Maryam, Usaha Maksimal untuk Al-Aqsa