Ankara, MINA – Hampir 300.000 warga Suriah telah kembali ke negara mereka setelah dua operasi lintas perbatasan Turki di Suriah utara, Menteri Dalam Negeri Süleyman Soylu mengatakan pada Sabtu (22/12).
Turki telah melakukan dua operasi, bernama “Perisai Eufrat” dan “Ranting Zaitun”, untuk membersihkan Daesh (ISIS) dan kelompok teroris Unit Perlindungan Rakyat (YPG) yang berafiliasi dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) di kota-kota utara Suriah: Jarablus, al-Rai, Dabiq, al-Bab, dan Afrin.
Disebutkan Daily Sabah, Turki menampung lebih dari 3,5 juta pengungsi Suriah yang melarikan diri dari konflik di tanah air mereka.
Beberapa orang Turki memandang mereka sebagai beban ekonomi dan ancaman terhadap pekerjaan, namun, retorika dan kekerasan antimigran secara signifikan lebih rendah di Turki jika dibandingkan dengan negara-negara maju di Eropa.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
“Jumlah warga Suriah yang kembali ke negara mereka setelah operasi Euphrates Shield dan Olive Branch adalah 291.790,” kata Soylu pada pertemuan koordinasi melawan migrasi tidak teratur di provinsi barat laut Edirne yang berbatasan dengan Yunani dan Suriah.
Militer Turki merangsek ke Suriah barat laut dalam dua serangan, membangun zona penyangga de facto untuk melindungi kota-kota perbatasannya, yang menjadi sasaran serangan lintas perbatasan oleh kedua kelompok teroris.
Yang pertama, “Euphrates Shield” pada tahun 2016, mengusir Daesh dari wilayah di sepanjang perbatasan dan mencegah YPG dari membentuk wilayah itu terus menerus yang membentang dari perbatasan Irak ke distrik Afrin yang terletak di barat laut Aleppo. Yang kedua, “Olive Branch”, merebut wilayah Afrin di dekatnya dari tangan teroris YPG musim semi ini. (T/R11/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan