Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

HANIYA : GENCATAN SENJATA JIKA BLOKADE DIBUKA

Abu Al Ghazi - Selasa, 15 Juli 2014 - 05:59 WIB

Selasa, 15 Juli 2014 - 05:59 WIB

1480 Views ㅤ

Mantan Perdana Menteri Palestina, Ismail Haniya foto : MINA
Mantan Perdana Menteri Palestina, Ismail <a href=

Haniya foto : MINA" width="300" height="198" /> Ismail Haniya (Foto : MINA)

Gaza, 17 Ramadhan 1435 / 15 Juli 2014 – Mantan Perdana Menteri Palestina Ismail Haniya menyatakan bahwa gencatan senjata akan terjadi jika blokade terhadap Jalur Gaza dibuka, katanya dalam siaran pers yang disiarkan TV Aqsa, Senin (14/7) malam waktu Gaza atau Selasa dini hari waktu Indonesia.

“Masalahnya bukan pada gencatan senjata dan kembali kepada kesepakatan semula, tapi masalahnya adalah soal gaza/">blokade Gaza, yang mengakibatkan kelaparan, penderitaan, rasa sakit yang mencekik, dan kini ditutupnya pintu perbatasan,” ujarnya, seperti dilaporkan wartawan Mi’raj Islamic News Agency, langsung dari Jalur Gaza.

Haniya menambahkan bahwa blokade yang mendera sepanjang Jalur Gaza harus segera dihentikan, agar rakyat Gaza bisa hidup sebagaimana layaknya manusia hidup di belahan dunia lainnya.

“Blokade ini harus dihentikan dan rakyat kami bisa hidup secara bebas dan terhormat seperti rakyat di berbagai belahan dunia lainya,” tegas Haniya.

Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya

Haniya juga menyatakan  bahwa Hamas tidak pernah memulai perang, justru Zionis Israel-lah yang selalu memulai peperangan, adapun para pejuang Hamas bersifat bertahan menghentikan serangan sampai Zionis Israel menyetujui segala tuntutan para pejuang.

“Kami ingin tegaskan sekali lagi bahwa kami tidak pernah memulai pertempuran, akan tetapi musuhlah yang telah memulainya dan mengungumkannya, lalau mereka pun membunuh anakanak, wanita dan membantai para keluarga,” ujarnya.

Haniya menambahkan, setiap tetes darah warga Gaza sangatlah berharga. Namun justru darah-darah inilah yang memotivasi warga untuk terus berkomitmen mempertahakan hak-hak hidup dan untuk menghentikan serangan, baik di Jalur Gaza dan Tepi Barat.

Pernyataan Haniya ini datang setelah terdengar kabar pada senin (14/7) sore bahwa Israel dengan mediasi Mesir menginginkan gencatan senjata. Setelah sebalumnya Zionis Israel melakukan serangan ke warga sipil.

Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza

Hingga berita ini dilaporkan, tercatat setidaknya 187 orang warga Gaza gugur sebagai syuhada, di antaranya 38 anak-anak, 24 wanita dan 11 lanjut usia. Sementara korban luka-luka 1.390, di antaranya 390 anak anak, 252 wanita dan 49 lanjut usia.

Lebih dari tujuh tahun sejak tahun 2007, Jalur Gaza yang berpenduduk sekitar 1,8 juta jiwa diblokade secara ketat oleh Zionis Israel baik dari darat, lautan maupun udara. Blokade menjadikannya sebagai penjara terbuka terbesar di dunia.

Pemikir dan kritikus AS, Prof Noam Chomsky menilainya sebagai noda hitam bagi masyarakat dunia dan merupakan kejahatan terbesar dunia abad 21.

Profesor linguistik dari Massachusetts Institute of Technology itu ikut mendesak segera diakhirinya gaza/">blokade Gaza dan warga Palestina secepatnya, agar warga di sanamemperoleh akses dan kebebasan yang hidup.

Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon

gaza/">Blokade Gaza, tutur akademisi AS ini, merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap undang-undang, keadilan dan prinsip kehormatan hak-hak asasi manusia. (L/K01/K02/K03/R1).

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka

Rekomendasi untuk Anda