Gaza, 16 Dzulhijjah 1435 H/10 Oktober 2014 (MINA) – Wakil Kepala Biro Politik Gerakan Palestina Hamas, Ismail Haniya menegaskan, kunjungan Rami Hamdalah dan para menterinya ke Gaza menegaskan kegagalan Zionist Israel untuk menggagalkan kesepakatan rekonsiliasi Palestina.
“Kami benar-benar berpegang pada keberhasilan kunjungan kali ini yang berarti kegagalan atas tujuan Zionis untuk menggagalkan kesepakatan rekonsiliasi pemerintahan bersama,” kata Haniya saat menerima Rami Hamdallah di kediamannya di Kamp Pengungsian Shati, barat Kota Gaza, Kamis (9/10).
Haniya juga Mantan Perdana Menteri Palestina, menambahkan, kunjungan Perdana Menteri Palestina ke Jalur Gaza sebagai bentuk peneguhan dari makna perjuangan rakyat Palestina.
“Kunjungan pertama kali Dr. Rami Hamdallah beserta rombongan dari Tepi Barat ke Gaza meneguhkan seluruh makna dan inti kebangsaaan dan perpolitikan rakyat Palestina,” ujar Haniya.
Baca Juga: Pengadilan Tinggi Israel Perintahkan Netanyahu Tanggapi Petisi Pengunduran Dirinya
“Kami menegaskan bahwa kunjungan kali ini bertujuan untuk menyukseskan rekonsiliasi, dan suksesnya kepentingan bersama,” katanya.
Dia menambahkan, persatuan segenap komponen di Palestina merupakan poin tertinggi dari pemerintahan rekonsiliasi Palestina dan akan terus ditingkatkan agar kualitas kehidupan di Jalur Gaza dan Tepi Barat meningkat.
Haniya mengajak semua pihak untuk melengkapi berkas-berkas rekonsiliasi yang telah ditandatangani di Gaza beberapa waktu yang lalu.
“Kami mengajak untuk melengkapi berkas rekonsiliasi, kami telah menandatangani empat kesepakatan di tempat ini, yaitu pembentukan pemerintahan, mengaktifkan kembali dewan legislatif, pelaksanaan pemilu dan mengikuti aturan kepemimpinan sementara yang berlaku,” ajaknya.
Baca Juga: Sejumlah Jenazah di Makam Sementara Dekat RS Indonesia Hilang
Pada bagian akhir pidatonya, Haniya menyatakan, pemerintahan bersama harus memenuhi aspirasi rakyat untuk mendirikan pemerintahan Palestina dengan Ibu kotanya Al-Quds.
“Kepada saudara Rami, saya katakan bahwa kepahlawanan para pejuang perlawanan dan pengorbanan rakyat harus kita tebus dengan memenuhi permintaan mereka,” kata Haniya
“Untuk itulah wajib didirikannya pemerintahan Palestina dengan Ibukotanya Al-Quds, dan dengan memohon pertolongan Allah pertemuan yang akan datang akan berlangsung di Al-Quds sebagai ibukota Palestina,” tutup Haniya.
Perdana Menteri Pemerintahan Rekonsiliasi Palestina, Rami Hamdallah beserta para menterinya mengunjungi Jalur Gaza untuk pertama kalinya sejak terjadi perpecahan di pemerintahan Palestina tujuh tahun yang lalu.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
Kunjungan itu mengakhiri perpecahan yang terjadi di Palestina. Hamas dan Fatah menyepakati untuk melakukan rekonsiliasi dan menyatukan pemerintahan tersebut. (L/K01/K03/R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza