Gaza, 6 Sya’ban 1437/13 Mei 2016 (MINA) – Wakil Kepala Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Hamas, Ismail Haniyah, mengungkapkan bahwa Duta Besar Swiss, Paul Garner, dalam pertemuan Selasa (10/5) lalu telah menyampaikan niat negaranya untuk menggelar konferensi guna membahas rekonsiliasi Palestina.
Kepada Duta Besar Swiss, Haniyah menyampaikan bahwa permulaan dalam masalah rekonsiliasi Palestina harus diawali dengan pengakuan semua pegawai Palestina di Jalur Gaza sebagai pegawai pemerintah. Hal tersebut disampaikan Haniyah dalam sebuah upacara perayaan Hari Perawat Internasional di Universitas Islam di Gaza, Rabu (11/5).
“Kami telah menegaskan pada rekonsiliasi, diakhirinya perpecahan dan persatuan. Kami mendukung pemerintah dan pimpinan bersama serta program politik yang mengantarkan kami kepada pembebasan tanah air dan Palestina.” kata Haniyah dalam pernyataannya, demikian laporan The palestinian Information Center (PIC ) yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Saya katakan kepadanya (Duta Besar Swiss), sesuai dengan realitas politik, kemanusiaan, hukum dan HAM, permulaan rekonsiliasi harus diawali dengan diakuinya semua pegawai di Jalur Gaza, mereka terlibat dalam praktik hukum dan menejemen Otoritas Palestina. Karena kami tidak akan membiarkan mereka yang sudah punya tanggung jawab ada di jalan, kapan pun,” tambahnya.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Duta besar Swiss berkunjung ke Jalur Gaza memimpin delegasi yang di dalamnya adalah Direktur Kantor Badan Pengembangan dan Kerjasama Swiss (SDC), Veronique Holman, dan timnya.
Dalam kunjungannya di Gaza, delegasi melihat situasi psikis, sosial, politik dan ekonomi yang dialami orang-orang Palestina akibat peperangan berkelanjutan yang dilakukan penjajah Zionis selama tahun-tahun terakhir. (L/M020/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon