Beirut, MINA – Kepala Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam, Hamas Ismail Haniyeh, menyambut baik kesepakatan bersama faks-faksi, dengan menyerukan tiga strategi nasional menghadapi tantangan perjuangan Palestina.
Dalam pidatonya pada pertemuan sekretaris jenderal faksi-faksi Ramallah dan Beirut, pada Kamis malam (3/9), Haniyeh menyebutkn strategi pertama adalah menata rumah Palestina dengan memulihkan persatuan sejati, membangun kembali PLO, dan menyepakati strategi perjuangan bersama.
Strategi kedua, perlawanan komprehensif dalam segala bentuk dan warnanya, dengan militer di garis depan, ujar Haniyeh seperti disebutkan Quds Press.
Strategi ketiga adalah melalui pengaturan hubungan internal dan bekerja membangun blok yang kokoh yang akan melawan upaya penekanan Israel.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
“Pengawasan komite juga diperlukan dengan jadwal waktu tertentu, bergerak atas dasar kemitraan, dan membuat referensi yang jelas,” lanjutnya.
Ia juga menekankan perlunya terus mempererat persatuan internal Palestina dan membangun aliansi di tingkat Arab dan Islam.
Haniyeh mengingatkan, saat ini perjuangan Palestina sedang melalui tahapan penuh risiko yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan adanya ancaman strategis bagi tujuan kami dan seluruh kawasan terkait dengan kesepakatan abad ini, rencana aneksasi dan normalisasi dengan Israel.
“Tidak mungkin menghadapi skema besar ini dengan langkah-langkah kecil atau reaksi terbatas, atau hanya dengan ekspresi dan pernyataan, atau beberapa aktivitas biasa,” lanjutnya.
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza
Ia menegaskan, Hamas tidak berada dalam kerangka persaingan dengan PLO. Namun, akan memanfaatkan kemampuannya untuk persatuan, dan “ini membutuhkan kesepakatan tentang program politik nasional yang disepakati bersama.”
“Kali ini kita harus berhasil lepas landas, mengakhiri divisi, dan membangun posisi Palestina yang bersatu menghadapi proyek-proyek ini,” imbuhnya.
Haniyeh menegaskan bahwa “Kami memiliki banyak kartu kekuatan, yang diwakili oleh orang-orang yang teguh, perlawanan yang maju, dan rakyat dari bangsa yang hidup dan siap melaksanakan kesepakatan persatuan nasional yang sejati.” (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya