Ankara, MINA – Awal hari ini, Lira Turki naik sekitar dua persen, pulih dari rekor terendah, setelah penyiar CNN Turk melaporkan pejabat Turki akan pergi ke Washington untuk membahas hubungan yang tegang.
Kemarin, Lira turun sebanyak enam persen, menempatkannya di jalur penurunan terbesar dalam satu dekade, sebelum mengurangi kerugian. Kedalaman penurunan itu mencerminkan meningkatnya kekhawatiran tentang kebijakan moneter di bawah Presiden Tayyip Erdogan dan hubungan yang memburuk dengan Washington.
Satu delegasi pejabat Turki akan menuju ke Washington dalam dua hari ini untuk membahas perselisihan yang sedang berlangsung antara dua sekutu NATO, penyiar CNN Turk melaporkan semalam, mengutip sumber diplomatik.
Dikatakan, Ankara dan Washington telah mencapai pra-kesepakatan tentang isu-isu tertentu, tetapi itu tidak merinci. Departemen Luar Negeri AS tidak menanggapi permintaan untuk komentar dan pejabat Turki tidak segera tersedia untuk komentar.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Hubungan antara kedua negara terus memburuk, tegang oleh perbedaan kebijakan Suriah dan atas pengadilan pendeta AS Andrew Brunson di Turki.
Selama akhir pekan, Perwakilan Dagang AS mengatakan sedang meninjau akses bebas bea masuk ke pasar AS, setelah Ankara memberlakukan tarif pembalasan atas barang-barang AS sebagai tanggapan terhadap tarif Amerika pada baja dan aluminium. Langkah ini bisa mempengaruhi $ 1.7 milyar dari ekspor Turki.
Lira telah kehilangan lebih dari 27 persen nilainya tahun ini. (T/RS3/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia