Jakarta, 24 Rajab 1437 / 2 Mei 2016 (MINA) – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan mengajak masyarakat yang sudah merasakan dampak dari pendidikan untuk ikut bergerak, ikut terlibat dalam memperluas dampak pendidikan terhadap saudara-saudara sebangsa yang belum sepenuhnya merasakan kesempatan itu.
“Kita ingin pendidikan benar-benar berperan sebagai pelita bagi setiap anak Indonesia yang akan membuatnya bisa melihat peluang, mendorong kemajuan, menumbuhkan karakter, dan memberikan kejernihan dalam menata dan menyiapkan masa depannya,” kata Mendikbud saat menyampaikan sambutannya pada Upacara Hari Pendidikan Nasional yang bertema “Nyalakan Pelita, Terangkan Cita-cita”, di halaman kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kembud), Jakarta, Senin (2/5) pagi. Demikian keterangan pers yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Mendikbud juga meminta kepada semua yang telah merasakan manfaat pendidikan, agar di bulan pendidikan ini, untuk menyapalah para pendidik kita dulu. “Tanyakan kabarnya, ucapkan terima kasih dan tunjukkan apreasiasi pada mereka, para pendidik dan pejuang pendidikan. Lalu mari sama-sama kita tetapkan bahwa ikhtiar memajukan pendidikan akan kita lanjutkan dan kembangkan,” tuturnya.
Di awal sambutannya, Mendikbud mengatakan, Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) dirayakan sebagai hari kesadaran tentang pentingnya kualitas manusia. Ia mengingatkan pesan Presiden Joko Widodo (Jokowi), bahwa Indonesia akan menjadi bangsa yang disegani dunia dan akan berhasil dalam berbagai kompetisi era global jika tinggi kualitas manusianya. manusia yang terdidik dan tercerahkan adalah kunci kemajuan bangsa.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
Segala capaian yang kita raih sebagai individu maupun sebagai bangsa kolektif, lanjut Mendikbud, tak lepas dari persinggungan dengan pendidikan. “Mutu dan jenjang pendidikan berdampak besar pada ruang kesempatan untuk maju dan sejahtera. Maka memastikan setiap manusia Indonesia mendapatkan akses pendidikan yang bermutu sepanjang hidupnya sama dengan memastikan kejayaan dan keberlangsungan bangsa,” paparnya.
Menurutnya, salah satu dukungan yang perlu diberikan kepada anak-anak Indonesia adalah memastikan bahwa apa yang mereka pelajari saat ini adalah apa yang memang mereka butuhkan untuk menjawab tantangan jamannya.
Keterampilan utuh yang dibutuhkan oleh anak-anak Indonesia di abad 21 ini, lanjut Mendikbud, mencakup tiga komponen yaitu kualitas karakter, kemampuan literasi, dan kompetensi.
Ia menyebutkan, karakter terdiri dari dua bagian. Pertama, karakter moral, sesuatu yang sering kita bicarakan. “Karaker moral itu antara lain adalah nilai Pancasila, keimanan, ketakwaan, intergitas, kejujuran, keadilan, empati, rasa welas asih, dan sopan santun,” ungkapnya.
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
Adapun yang kedua dan tak kalah pentingnya adalah karakter kinerja. Di antara karakter kinerja, lanjut Mendikbud, adalah kerja keras, ulet, tangguh, rasa ingin tahu, inisiatif, gigih, kemampuan beradaptasi, dan kepemimpinan.
“Kita ingin anak-anak Indonesia menumbuhkan kedua bagian karakter ini secara seimbang. Kita tak ingin anak-anak Indonesia menjadi anak yang jujur tapi malas, atau rajin tapi culas, keseimbangan karakter baik ini akan menjadi pemandunya dalam menghadapi lingkungan perubahan yang begitu cepat,” pungkasnya. (ima/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru