Jakarta, 17 Dzulqa’dah 1435/12 September 2014 (MINA) – Menjelang Hari Raya Idul Adha 1435 Hijriyah, sejumlah pedagang hewan kurban yang mulai membuka lapaknya di Kota Bekasi menyatakan, tahun ini ada kenaikan harga dibanding tahun sebelumnya.
“Kenaikan itu disebabkan faktor kelangkaan BBM dan diikuti juga oleh kenaikan ongkos transportasi hewan”, ujar Zulkifli (31), pedagang sapi di Jalan Kalibaru, Bekasi, kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Zulkifli menyatakan, kenaikan itu masih dalam batas wajar. “Itu batas maksimalnya, jadi kalau tahun lalu harga sapi berbobot 200 kg dalam
kisaran 10 juta rupiah maka tahun ini maksimal bisa 13 juta rupiah”, ujar ZulkifliRabu lalu.
Untuk harga sapi berbobot 350 kg, kisarannya bisa mencapai harga 20 juta rupiah. Sedangkan harga kambing, menurutnya bisa dalam kisaran 1,55 juta hingga 2,5 juta rupiah.
Hal senada di katakan pedagang lainnya, Dodi Fathuri (45) di Jalan Pangeran Jayakarta, Bekasi. “Kenaikan harga tidak bisa dihindari, ini imbas kenaikan transportasinya juga”, ujar Dodi kepada MINA. Ia pun menjamin bahwa semua hewan kurban yang dijualnya adalah hewan yang sehat,” Kami ada sertifikatnya dari Dinas Kesehatan dan tiap 3 bulan hewan selalu diperiksa kesehatannya”, ujar Dodi.
Jika Zulkifli hanya menjual Sapi Bali, maka Dodi menyiapkan jenis sapi lainnya selain Sapi Bali. “Ada Sapi Brahma, Sapi Madura bahkan Sapi Limousin yang termahal disediakan”, ujar Dodi.
Sementara untuk kambing, baik Zulkifli maupun Dodi belum mendatangkan hewan itu ke lapak mereka. “Kambing baru didatangkan sekitar 14 hari sebelum Idul Adha, soalnya kambing itu sangat riskan sakit”, jelas Dodi.
Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Mansur: Ilmu Senjata Terkuat Bebaskan Al-Aqsa
Menurut Dodi dan Zulkifli, kambing lebih banyak didatangkan dari luar Bekasi. “Kebanyakan dari daerah Jawa Tengah seperti Pacitan dan lainnya”, kata Zulkifli.
Perihal kenaikan juga diungkapkan oleh Nasir (37) pedagang kambing di Jalan Raya Bekasi Timur, Klender. Menurutnya, mereka harus menaikan harga karena dari peternak harganya sudah naik.
“Kami tidak ambil untung banyak, yang penting untuk menutup biaya transportasi dan operasional saja”, ujar Nasir. Menurutnya, pasar kambing di Klender ini termasuk yang termurah di wilayah Jakarta. “Memang ada lapak besar lainnya seperti Tanah Abang, Kayu Manis dan Cilincing. Tapi biasanya mereka ambil dari sini juga”, imbuhnya.
Baca Juga: Kunjungi Rasil, Radio Nurul Iman Yaman Bahas Pengelolaan Radio
Tetap optimis
Meski harga dinaikan, para pedagang hewan qurban itu masih optimis dengan peningkatan penjualan tahun ini. “Kami optimis tahun ini bisa menjual sapi 300 ekor dan kambing hingga 500 ekor”, ujar Zulkifli.
Sementara Dodi menargetkan 100 ekor sapi dan 250 ekor kambing terjual tahun ini. “Soalnya sapi kita kan sapi-sapi mahal dan bobotnya juga lebih berat dari Sapi Bali”, ujar Dodi.
Optimisme itu juga diungkapkan oleh Nasir, “Kalau untuk hewan kurban, di sini selalu habis bahkan sering kekurangan stok”, ujarnya. Karena itu, tak ragu Nasir mematok target penjulan hingga 500 ekor kambing dan 300 sapi. (L/P012/P2)