Tel Aviv, MINA – Israel menghadapi harga sayur dan buah di pasar lokal melambung tinggi, karena impor menurun ditengah boikot Turkiye terhadap Tel Aviv atas serangan mematikannya di Jalur Gaza, menurut media lokal, Rabu (14/8).
“Setelah penangguhan impor dari Turkiye karena boikotnya terhadap Israel, terjadi kenaikan harga sayur dan buah,” kata penyiar publik KAN, demikian dilansir dari MEMO.
Kementerian Perdagangan Turkiye mengumumkan pada 2 Mei penangguhan semua transaksi perdagangan dengan Israel “sampai bantuan kemanusiaan diizinkan masuk ke Jalur Gaza tanpa batasan.”
Kementerian Kesehatan Israel juga menangguhkan impor sayur dari Yordania, karena apa yang disebutnya penemuan bakteri kolera di delta Sungai Yarmouk di Yordania, yang sebagian digunakan untuk irigasi tanaman pertanian.
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
Dalam beberapa tahun terakhir, produk pertanian yang berasal dari Turkiye dan Yordania mampu memenuhi permintaan lokal di Israel dan mengisi kesenjangan antara produksi dan konsumsi.
Pemerintah Yordania membantah awal pekan ini bahwa ada infeksi kolera pada produk pertaniannya.
“Salah satu alasan kekurangan sayur dan buah adalah kurangnya tanaman lokal yang tersedia di pasar, yang merupakan alasan signifikan terkait tingginya biaya pertanian,” kata KAN.
Dewan Tanaman dan Asosiasi Pertanian Israel telah meminta dukungan finansial dari pemerintah untuk mengurangi biaya pertanian dan dengan demikian meringankan beban konsumen.
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah
Melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel telah menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutalnya yang berkelanjutan di Gaza sejak serangan 7 Oktober 2023 oleh Hamas.
Hampir 40.000 warga Palestina telah tewas di Gaza, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak, dan lebih dari 92.000 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Lebih dari sepuluh bulan dalam perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang putusan terakhirnya memerintahkan Israel untuk segera menghentikan operasi militernya di kota selatan Rafah, tempat lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum diinvasi pada 6 Mei. []
Baca Juga: Majelis Umum PBB akan Beri Suara untuk Gencatan Senjata ‘Tanpa Syarat’ di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)