arah kiblat 2" width="353" height="260" />Jakarta, 10 Sya’ban 1435/28 Mei 2015 (MINA) – Hari ini Kamis (28/5) pukul 16.18 WIB, posisi matahari tepat berada di atas Ka’bah, Mekkah al-Mukarramah. Hal itu dapat menjadi saat mengukur ulang arah kiblat bagi umat Islam yang dapat menyaksikannya.
Sekretaris Dewan Hisab dan Rukyat (DHR) Jama’ah Muslimin (Hizbullah), Ir. Wahyu Iwa Sumantri di Pondok Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, mengatakan, bayang-bayang benda yang berdiri tegak pada tanggal dan jam tersebut akan mengarah tepat ke arah Ka’bah.
“Bayang-bayang menunjukkan tepat ke arah kiblat. Jadi kita bisa tentukan arah kiblat untuk tempat shalat kita di rumah, atau mushalla dan masjid yang ada, untuk mengatur shaf di dalam masjid,” ujar Wahyu.
Ia menyebutkan, fenomena seperti itu, yang disebut dengan Rashdul Qiblah (pengamatan arah kiblat), memang sangat jarang terjadi, hanya sekitar dua kali dalam setahun, tahun 2015 ini yaitu tanggal 28 Mei pkl 16.18 WIB dan 16 Juli pkl 16.27 WIB.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Secara astronomis fenomena matahari melintasi persis di atas Ka’bah terjadi akibat gerakan semu tahunan matahari yang hanya terjadi di daerah dengan lintang antara 23,5 derajat Lintang Utara dan 23,5 derajat Lintang Selatan.
Dalam rentang ini matahari menyinari daerah yang memiliki lintang antara 23,5 derajat LU dan 23,5 derajat LS itu. Matahari melintasi Ka’bah terjadi ketika matahari mencapai titik paling utara dan kembali terjadi ketika matahari menuju ekuator langit dari titik paling utara tersebut.
“Kita dapat melihat fenomena tersebut dalam rentang waktu sekitar setengah jam,” ujar Wahyu Iwa Sumantri, yang secara rutin dengan Tim Rukyah DHR mengadakan penglihatan bulan sabit (ru’yatul hilal) tiap akhir bulan dalam kalender Hijriyah. (L/why/P4).
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat