Ramallah, MINA – Hingga hari ke-20, Ahad (5/3), ribuan tahanan politik Palestina di penjara Israel melanjutkan aksi protes untuk menentang tindakan represif yang diprakarsai oleh Menteri Keamanan Nasional Israel ultranasionalis Itamar Ben-Gvir.
Menurut Wafa, aksi protes yang dilakukan oleh para tahanan Palestina antara lain adalah penutupan berbagai bagian penjara, menghentikan aspek kehidupan sehari-hari, mengenakan seragam penjara coklat wajib dan menolak pemeriksaan keamanan harian.
Pada 14 Februari lalu, Komite Darurat Tertinggi untuk Urusan Tahanan Palestina mengumumkan dimulainya pembangkangan sipil sebagai tanggapan atas kampanye penindasan.
Menurut Komisi Urusan Tahanan Palestina, tindakan pembangkangan sipil akan meningkat menjadi aksi mogok makan terbuka yang dimulai pada hari pertama bulan puasa Ramadhan mendatang.
Baca Juga: Palang Merah Kembali Serukan Gencatan Senjata Usai Fasilitasi Pembebasan Edan Alexander
Ben Gvir pada 8 Januari lalu, mengumumkan untuk membatalkan keputusan yang memungkinkan setiap anggota parlemen di Knesset Israel mengunjungi warga Palestina yang dipenjara.
Tindakan kasar lainnya yang diberlakukan oleh Layanan Penjara Israel (IPS) terhadap para tahanan juga termasuk mengurangi jumlah air yang mereka gunakan dan mengurangi durasi mandi.
Organisasi hak asasi manusia mengutuk otoritas penjara Israel atas perlakuan tidak manusiawi mereka terhadap tahanan Palestina.
Saat ini, penjara Israel menampung ratusan tahanan politik Palestina, termasuk 160 anak dan sekitar 30 wanita. (T/RE1/P2)
Baca Juga: Israel Minta ICC Cabut Perintah Penangkapan untuk Netanyahu dan Gallant
Mi’raj News Agency (MINA)