Chicago, 23 Dzulqa’dah 1436/7 September 2015 (MINA) – Sebuah petisi yang dirilis gerakan Muslim terkemuka di Amerika Change.org mendesak Masyarakat Islam Amerika Utara (ISNA) untuk memfokuskan pada krisis yang terjadi di Suriah melalui Konvensi Tahunan ke 52, dan mendesak lebih banyak bantuan untuk para imigran yang merasa putus asa.
“Kami tidak akan berdebat tentang bagaimana ISNA dan Organisasi Islam lainnya di Amerika bekerja. Mereka harus bisa untuk segera melakukan kontribusi nyata,” demikian bunyi petisi publik yang meminta Pemimpin ISNA untuk berbuat lebih banyak bagi Suriah, Onislam dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin (7/9).
“Kami percaya bahwa sebagian besar organisasi Muslim di Amerika belum mengeluarkan potensi penuh mereka. Mereka membuat beberapa sesi di konferensi dan mengadakan acara penggalangan dana tidak cukup untuk mengatasi krisis sebesar itu,” imbuh petisi itu menyinggung krisis di Suriah saat hari kedua dari Konvensi Tahunan Masyarakat Islam Amerika Utara (ISNA), di Chicago, Ahad (6/9).
Lebih dari 350 ribu migran melakukan perjalanan yang amat berbahaya untuk mencapai pantai Eropa sejak awal tahun ini, demikian angka yang dirilis oleh Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), Selasa pekan lalu.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Lebih lanjut, IOM mengatakan, pada pekan lalu, lebih dari 2.600 migran tenggelam saat mencoba untuk menyeberangi Laut Mediterania.
Di saat bersamaan, sebuah foto balita asal Suriah berusia tiga tahun ditemukan meninggal di pantai, setelah dia dan keluarganya tenggelam. Hal itu memicu kecaman dari seluruh dunia dalam sepekan ini.
Peristiwa itu membuat ISNA sebagai payung muslim terbesar di Amerika Utara untuk membangun dan memimpin kerusakan akibat konflik yang terjadi di Suriah. ISNA beserta koalisi Muslim dan kelompok-kelompok sipil advokasi berusaha untuk mengakhiri krisis disana.”
Selain itu, petisi itu juga meminta ISNA untuk menekan Kongres AS dan Presiden Obama untuk mengakhiri krisis di Suriah dan menjadikan Suriah sebagai prioritas utama dalam agenda kebijakan luar negeri pemerintahan dan mempercepat pemindahan pengungsi Suriah.
Baca Juga: DK PBB Berikan Suara untuk Rancangan Resolusi Gencatan Genjata Gaza
Sementara Presiden ISNA, Azhar Aziz menegaskan bahwa fihaknya akan melakukan yang terbaik untuk menyoroti penderitaan penderitaan dan menindak orang-orang yang menindas dengan menggunakan nama agama dan jaringan sipil. (T/P011/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Kepada Sekjen PBB, Prabowo Sampaikan Komitmen Transisi Energi Terbarukan