Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hari Pers Nasional, Peran Wartawan dalam Kemerdekaan dan Tantangan Era Modern

Widi Kusnadi Editor : Rana Setiawan - 20 detik yang lalu

20 detik yang lalu

0 Views

HUT PWI ke 79 dan HPN 2025 Digelar Meriah di PWI Kota Bogor (foto: Humas PWI Kota Bogor)
HUT PWI ke 79 dan HPN 2025 Digelar Meriah di PWI Kota Bogor (foto: Humas PWI Kota Bogor)

HARI Pers Nasional (HPN) diperingati setiap tahun pada tanggal 9 Februari sebagai bentuk penghormatan terhadap peran pers dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia.

Sejak era perjuangan kemerdekaan hingga era modern saat ini, wartawan memiliki kontribusi yang sangat penting dalam menjaga kemerdekaan, membangun bangsa, dan menjadi salah satu pilar utama dalam demokrasi.

Dalam konteks ini, wartawan memiliki “saham” besar dalam membentuk wajah Republik Indonesia. Peran wartawan di masa perjuangan kemerdekaan Indonesia tidak dapat dipisahkan dari semangat nasionalisme.

Pada masa penjajahan, pers menjadi alat perjuangan untuk menyuarakan aspirasi rakyat dan menggerakkan semangat melawan penjajah.

Baca Juga: Bulan Sya’ban Bulannya Para Pembaca Al-Quran

Beberapa tokoh pers seperti Tirto Adhi Soerjo, yang dikenal sebagai pelopor pers Indonesia, serta Djamaluddin Adinegoro, telah menggunakan media sebagai sarana untuk membangun kesadaran nasional.

Pada masa itu, surat kabar seperti “Medan Prijaji,” “Pewarta Deli,” dan “Soeara Merdeka” menjadi wadah bagi rakyat untuk memahami pentingnya persatuan dan perjuangan.

Berita dan artikel yang diterbitkan oleh wartawan pada masa itu sering kali berisiko tinggi, karena harus menghadapi sensor ketat dari pemerintah kolonial Belanda. Namun, keberanian para wartawan ini telah membantu menyebarkan informasi tentang ketidakadilan dan penindasan, sekaligus menginspirasi perlawanan rakyat.

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 juga tidak lepas dari peran pers. Berita tentang proklamasi harus segera disebarluaskan ke seluruh penjuru negeri dan dunia internasional.

Baca Juga: Trump, Sudahlah!  

Wartawan bersama radio dan surat kabar lokal memainkan peran penting dalam memastikan pesan kemerdekaan ini sampai kepada masyarakat luas. Mereka bekerja tanpa lelah untuk mengamankan keberlanjutan perjuangan di tengah ancaman militer Belanda yang ingin kembali menjajah.

Wartawan Memiliki “Saham” di Republik Ini

Wartawan memiliki saham besar dalam pembangunan Republik Indonesia, baik secara historis maupun kontemporer, zaman post modern saat ini.

Pers bukan hanya sekadar alat informasi, tetapi juga alat edukasi, kontrol sosial, dan advokasi. Pers memegang peran sebagai “penjaga” demokrasi yang memastikan pemerintah tetap berada di jalur yang benar.

Baca Juga: Ini Adab Bertamu yang Benar Menurut Ajaran Islam

Dalam berbagai momentum sejarah, wartawan telah menjadi saksi dan perekam jejak bangsa. Mereka berkontribusi dalam melaporkan dinamika politik, ekonomi, sosial, dan budaya, serta membantu masyarakat memahami isu-isu penting.

Selain itu, wartawan juga berperan dalam mengungkap berbagai kasus besar yang melibatkan penyalahgunaan kekuasaan, seperti korupsi, pelanggaran HAM dan lainnya.

Namun, peran wartawan ini tidak selalu berjalan mulus. Ada banyak tantangan yang harus dihadapi, mulai dari tekanan politik, ancaman fisik, hingga serangan digital. Meski demikian, semangat wartawan Indonesia tetap teguh dalam menjalankan fungsi dan tanggung jawabnya.

Tantangan Wartawan di Era Digital

Baca Juga: Israel Juga Lakukan Genosida Budaya di Gaza, Ini Buktinya

Di era digital seperti sekarang, wartawan menghadapi tantangan yang semakin kompleks. Salah satu tantangan utama adalah maraknya disinformasi dan hoaks yang menyebar dengan cepat melalui media sosial.

Dalam situasi ini, wartawan dituntut untuk lebih teliti dan akurat dalam menyajikan berita.

Selain itu, munculnya platform digital dan perubahan pola konsumsi informasi, media cetak semakin tergerus. Banyak wartawan harus beradaptasi dengan teknologi baru, belajar mengelola data, serta memahami algoritma platform digital agar tetap relevan.

Ancaman terhadap kebebasan pers juga masih menjadi isu yang signifikan. Meski kebebasan pers dijamin oleh undang-undang, wartawan tidak jarang menghadapi intimidasi, baik secara fisik maupun hukum.

Baca Juga: Geliat Warga Gaza Bangun Kembali Kehidupan Mereka Pascagencatan Senjata

Banyak kasus kriminalisasi terhadap wartawan yang hanya menjalankan tugas jurnalistik mereka. Hal ini menunjukkan bahwa perjuangan untuk memastikan kebebasan pers tetap relevan di era modern.

Pers Akan Tetap Setia pada Cita-Cita Bangsa

Dalam peringatan Hari Pers Nasional, Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan keyakinannya bahwa pers akan tetap setia pada cita-cita bangsa. Menurutnya, pers adalah salah satu elemen penting dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan negara.

Prabowo menekankan bahwa pers memiliki tanggung jawab moral untuk terus mendukung perjuangan bangsa, baik dalam hal pembangunan maupun menjaga nilai-nilai Pancasila.

Baca Juga: Peran Suami sebagai Pemimpin Keluarga dalam Islam

Ia juga mengingatkan pentingnya peran pers dalam menghadirkan informasi yang objektif dan mendidik, serta menjaga persatuan di tengah keberagaman Indonesia.

Pernyataan ini menjadi pengingat akan tanggung jawab besar yang dipikul oleh insan pers. Di tengah berbagai tantangan, pers harus tetap menjadi sumber kebenaran dan harapan bagi masyarakat.

Dukungan dari pemerintah dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk menciptakan ekosistem yang mendukung kebebasan pers dan profesionalisme jurnalistik.

Hari Pers Nasional bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga momen refleksi bagi seluruh elemen bangsa untuk menghargai peran pers dalam sejarah dan masa depan Indonesia.

Baca Juga: Waspada Konspirasi Trump-Netanyahu Ambil Alih Gaza

Wartawan memiliki saham besar dalam membangun dan menjaga keutuhan negara ini. Meski menghadapi berbagai tantangan, semangat mereka tetap menyala untuk mengawal cita-cita bangsa.

Dengan dukungan yang kuat dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan industri media itu sendiri, pers Indonesia diharapkan terus berkembang menjadi pilar yang kokoh dalam demokrasi.

Semoga Hari Pers Nasional menjadi pengingat akan pentingnya peran wartawan sebagai penjaga demokrasi, penyampai kebenaran, pemberi inspirasi untuk pembangunan kehidupan berbangsa dan bernegara. []

 

Baca Juga: Akhlak Mulia, Dakwah Memesona: Kunci Keberhasilan Seorang Da’i

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

two pens near MacBook Air
Indonesia
Indonesia
Feature
Indonesia