Jakarta, MINA – Dewan Pengurus Pusat PKB membentuk panitia peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2018 dengan tema “Satukan Negeri” yang akan diisi dengan rangkaian kegiatan positif oleh santri yang bertujuan untuk menyatukan negeri.
“Hari santri bukanlah milik PKB saja ataupun yang lainya tapi milik seluruh bangsa Indonesia, sehingga kami membuat aliansi-aliansi santri agar diterima masyarakat luas,” jelas ketua panitia HSN H. Jazilul Fawaid .
Oleh sebab itulah, momen hari santri nasional harus digunakan untuk menyatukan seluruh penduduk Indonesia yang terdiri dari berbagai perbedaaan.
“Peringatan hari santri diharapakan dapat dimeriahkan dan diisi dengan kegiatan positif untuk menggugah karya dan daya kreatifitas para santri,” tambah ketua fraksi FPKB di MPR RI tersebut.
Baca Juga: Selamat dari Longsor Maut, Subur Kehilangan Keluarga
Panitia HSN akan menggelar beberapa rangkaian kegiatan diantaranya jalan sehat ala santri dengan memakai sarung yang akan diadakan di halaman Monumen Nasional pada Minggu (30/9).
Sarung dianggap sebagai simbol santri yang membedakan dengan pakaian Belanda yang menggunakan celana panjang pada zaman penjanjahan dulu. Pada bulan Oktober juga akan digelar jalan sehat sarungan secara serentak.
Selanjutnya, melakukan bersih-bersih secara nasional. Para santri akan membersihkan pasar-pasar dan masjid-masjid yang secara serentak dilakukan oleh seluruh santri dan madrasah Indonesia.
Musabaqoh atau lomba membaca kitab kuning juga dilaksanakan dari bulan Oktober sampai November. Hal ini bertujuan untuk melestarikan tradisi membaca kitab kuning dan juga mewujudkan kader-kader yang mampu mengusai kitab-kitab klasik sebagai hasanah kitab dari pondok pesantren.
Baca Juga: Terakreditas A, MER-C Training Center Komitmen Gelar Pelatihan Berkualitas
Panitia HSN juga mengadakan audisi dai santri untuk kalangan tingkat madrasah dan Sekolah Menengah Atas secara nasional dengan tujuan agar melahirkan dai-dai yang berkualitas.
Berbagai aktifitas ini diharapkan mampu membangkitkan semangat pengabdian kaum santri untuk negeri, mengonsolidasi kesatuan gerakan kaum santri, menempa berbagai talenta dan skill santri, serta mendorong lahirnya kepemimpinan dari kaum santri.
Peringatan hari santri jatuh pada setiap tanggal 22 Oktober sesuai penetapan oleh pemerintah melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015. (L/Sj/RS1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tiba di Inggris, Presiden Prabowo Hadiri Undangan Raja Charles III