Riyadh, MINA – Presiden RI Joko Widodo kembali menegaskanrakyat dan bangsanya mendukung hasil nyata pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Arab-Islam di Riyadh, Arab Saudi, ini, yang akan mengakhiri kejahatan perang Israel di Gaza dan penderitaan berkepanjangan rakyat Palestina.
“KTT OKI Riyadh yang diadakan pada saat yang tepat ini … untuk menghasilkan hasil nyata yang akan mengakhiri berbagai kejahatan Israel di Gaza dan penderitaan berkepanjangan rakyat Palestina,” tegas Jokowi saat menyampaikan pidatonya pada KTT tersebut, Sabtu (11/11), sebagaimana dilaporkan SPA.
Presiden RI juga menekankan bahwa negara-negara OKI harus bersatu dalam gerakan ini dan menuntut gencatan senjata tanpa syarat.
Menurutnya, tanpa hal ini, situasi di wilayah Palestina, khususnya pembunuhan terhadap warga sipil, tidak akan membaik, hal ini menegaskan perlunya menemukan cara untuk membujuk pihak Israel agar berhenti menyerang dan memberikan bantuan kemanusiaan.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Hentikan Serangan ke Al-Quds dan Akhiri Blokade
Selain itu, Kepala Pemerintahan Maroko Aziz Akhannouch menggambarkan situasi di Jalur Gaza sebagai krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya yang diperumit oleh agresi terang-terangan Israel terhadap warga sipil yang tidak berdaya.
Juga karena diamnya komunitas internasional dan ketidaktahuan negara-negara aktif terhadap bencana kemanusiaan yang dialami rakyat Gaza.
Dalam pidatonya pada KTT Luar Biasa Islam Arab dia menekankan bahwa KTT tersebut berlangsung di tengah situasi tegang dan konflik bersenjata yang sedang berlangsung di Jalur Gaza. Konflik-konflik ini telah mengakibatkan banyak korban sipil, ribuan orang tewas dan terluka.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Selain itu, telah terjadi kehancuran yang signifikan dan blokade menyeluruh yang secara terang-terangan melanggar hukum internasional dan nilai-nilai kemanusiaan.
Kepala Pemerintahan Maroko menyoroti perlunya mengatasi krisis ini dan mencegah terulangnya kembali krisis ini. Hal ini hanya dapat dicapai dengan menghentikan serangan terhadap kota Al-Quds dan tindakan provokatif yang sangat menyinggung perasaan lebih dari satu miliar umat Islam di seluruh dunia.
Para pemimpin dari berbagai belahan dunia menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Arab-Islam di Riyadh, Arab Saudi untuk membahas situasi di Gaza.
KTT darurat, yang merupakan hasil konsultasi antara Kerajaan Arab Saudi, Liga Arab, dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) digelar Sabtu (11/11/2023).
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Adapun mereka yang hadir adalah Presiden Iran Ebrahim Raisi dan para pemimpin Arab termasuk Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Abdel Fattah El-Sisi dari Mesir, Bashar al-Assad dari Suriah, dan Abdul Latif Rashid dari Irak.
Arab Saudi secara konsisten menyerukan diakhirinya pertumpahan darah di wilayah pendudukan. Sebelumnya dalam pembukaannya KTT Saudi-Afrika, Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman mengungkapkan kekejaman Israel dan pelanggaran negara Zionis tersebut atas hukum kemanusiaan internasional di Gaza.
KTT Arab-Islam digelar Arab Saudi setelah berkonsultasi dengan Liga Arab dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Pertemuan ini menggantikan KTT darurat Arab yang sebelumnya direncanakan dan KTT Islam luar biasa yang dijadwalkan pada waktu yang sama.
Keputusan ini mencerminkan kesadaran para pemimpin dari semua negara, menekankan pentingnya upaya menyatukan dan menyajikan sikap terpadu yang mengekspresikan kehendak bersama Arab-Islam mengenai perkembangan serius dan belum pernah terjadi sebelumnya di Gaza dan wilayah Palestina.
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
“Perkembangan ini memerlukan persatuan Arab dan Islam dalam menghadapi dan membendung dampaknya,” demikian keterangan Kementerian Luar Negeri Arab Saudi.(T/R1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian