London, MINA – Simposium Internasional Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia tahun ini dihelat di University of Warwick, Inggeris dari tanggal 24 Juli hingga 26 Juli 2017. Simposium kali ini mengusung tema “Memacu Potensi Nasional Indonesia Menuju Tahun 2030”.
Perhelatan ini dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan sambutan dari Christine Ennew, Alanda Kariza sebagai Ketua PPI Inggeris, dan Intan Irani sebagai Koordinator PPI Dunia 2016/2017.
Anggota parlemen Inggris sebagai Utusan Inggris untuk Urusan Perdagangan dengan Indonesia dan Ketua Kelompok Lintas Partai Parlementer Inggris tentang Indonesia Richard Graham MP, hadir sebagai pembicara kunci pada hari pertama dengan menyampaikan kesiapan Indonesia menjelang 2030 dalam menghadapi peningkatan demografi usia produktif.
Dikutip dari rilis PPI Dunia, sebagai permusyawaratan tertinggi PPI Dunia, Simposium Internasional ini tidak hanya menjadi wadah berkumpulnya anggota delegasi dari berbagai PPI Negara untuk bersilaturahmi dan menghadiri diskusi-diskusi panel. T
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
Tetapi juga merupakan tempat untuk mahasiswa-mahasiswi Indonesia bertukar pikiran dan mengkontribusikan pengetahuan untuk menghasilkan butir-butir rekomendasi Simposium Internasional PPI Dunia.
Sidang internal yang merupakan agenda utama Simposium Internasional PPI Dunia berlangsung pada 25 hingga 26 Juli 2017. Sidang yang dilaksanakan pada pukul 09.30 – 00.00 ini dihadiri oleh 27 PPI Negara.
Sidang ini dibagi menjadi 8 pleno dan dipimpin oleh 3 orang pimpinan sidang, yaitu Nazlatan Ukhra Kasuba (PPI Malaysia), Muhammad Iksan Kiat (PERMIRA Rusia), dan Bahesty Zahra (PPI Iran).
Dalam sidang tersebut, dilakukan pengesahan amandemen AD/ART PPI Dunia yang selama ini dirancang oleh Tim Ad Hoc AD/ART PPI Dunia. Laporan Pertanggungjawaban Dewan Presidium PPI Dunia 2016/2017 juga diterima oleh para delegasi PPI Negara tanpa syarat.
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
Setelah itu, sidang dilanjutkan dengan pembahasan rekomendasi program kerja untuk kepengurusan PPI Dunia periode selanjutnya. Para anggota delegasi PPI Negara dibagi menjadi 4 komisi dan melakukan diskusi per kelompok.
Sidang diakhiri dengan pengesahan hasil diskusi komisi yang dilakukan pada hari sebelumnya. PPI Dunia melahirkan gagasan untuk Indonesia.
Diskusi per komisi tersebut menghasilkan Rekomendasi Simposium Internasional PPI Dunia sebagai berikut:
KOMISI PENDIDIKAN
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
Memfokuskan pada kajian isu perbaikan kualitas dan profesionalisme guru serta manajemen tata kelola pendidikan.
Program konkret yang dapat dilakukan antara lain adalah dengan mengadakan kegiatan studi banding dan pelatihan guru serta kepala sekolah dari daerah di Indonesia ke luar negeri.
Mitra utama yang dapat dirangkul untuk program ini antara lain adalah Cerdas Digital, Ruang Guru dan dapat menggunakan platform Pesta Pendidikan.
KOMISI SOSIAL BUDAYA
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia
Mendukung program pengembangan destinasi wisata dari Kementrian Pariwisata RI, dan bekerjasama dengan sebaik-baiknya untuk memperkenalkan destinasi pariwisata di daerah-daerah Indonesia.
Bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata RI dalam penyediaan konten, jaringan promosi, serta hal-hal lainnya untuk meningkatkan kualitas acara-acara budaya yang akan dilaksanakan oleh masing-masing PPI Kota, Negara dan/atau kawasan.
Bersinergi dengan komunitas lokal untuk mengadakan kegiatan budaya yang menonjolkan karakteristik dan kearifan budaya setempat.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menjangkau komunitas lokal tersebut adalah dengan menyebarkan angket dan sayembara. PPI Dunia berkomitmen untuk menjadi mentor bagi para komunitas lokal ini mengembangkan keterampilannya.
Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September
Membuat kajian advokasi isu kemanusiaan baik di tanah air maupun isu HAM di luar negeri seperti Palestina dan negara lain yang dianggap perlu, dengan merangkul berbagai kalangan dan pakar.
KOMISI EKONOMI
- Rencana aksi yang bersifat internal
- PPI Dunia menjadi Duta pariwisata Indonesia di masing masing Negara.
- PPI Dunia menjadi Duta ekonomi kreatif di masing masing Negara
- PPI Dunia berusaha membangun kerjasama multidisiplin untuk mengembangkan perekonomian kreatif Indonesia
- Rencana aksi yang bersifat eksternal
- Pengembangan ekonomi pariwisata di Indonesia
- Pengembangan ekonomi syariah di Indonesia
- Kajian terkait pembangkit listrik dan pengembangan energi terbarukan
- Kajian terkait diversifikasi industri agar Indonesia tidak terlalu tergantung kepada ekspor sumber daya alam
- Peningkatan kapasitas SDM Indonesia sebagai salah satu upaya optimalisasi penggunaan minyak, gas dan hasil tambang nasional
KOMISI TEKNOLOGI DAN DIGITAL
Mengkaji kebijakan pemerintah dan komparasi studi dengan negara lain yang lebih unggul dalam pengguaan fintech, kajian ini akan dibahas dalam beberapa sub topik:
Baca Juga: Roma Sitio Raih Gelar Doktor dari Riset Jeruk Nipis
Regulasi E-Commerce: Kajian regulasi e-commerce sehingga dapat membangun lingkungan yang kondusif bagi para pemuda penggiat start up.
Security: Kajian mengenai cyber security sangat penting, terutama bagaimana cara meningkatkan kesadaran diri akan pentingnya privacy dan information security
Digital Currency: Penggunaan mata uang digital (bitcoin) akan semakin masif, sehingga dibutuhkan kajian untuk dapat membangun lingkungan yang sesuai dengan karakteristiknya sekaligus mencegah penyalahgunaannya. (R/R05/RS1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Universitas Lampung Sepakati MoU dengan Chosun University of Korea