Khartoum, 27 Jumadil Awwal 1437/5 Maret 2016 (MINA) – Pemimpin dan Pemikir Muslim Sudan, Hassan al-Turabi, meninggal dunia dalam usia 84 tahun, karena serangan jantung, pada Sabtu sore waktu setempat di Khartoum. Demikian Koresponden MINA (Mi’raj Islamic News Agency) melaporkan dari Khartoum.
Al-Turabi adalah pimpinan partai oposisi PCP (Popular Congress Party), setelah keluar dari NCP (National Congress Party) yang berkuasa di Sudan karena perselisihan pendapat. Sebelumnya ia pernah memimpin Ikhwanul Muslimin Sudan.
Di masa mudanya ia pernah melanjutkan belajar hukum di London dan meraih gelar doktor hukum di Sorbone Perancis.
Al-Turabi terkena serangan jantung di kantornya di kawasan Al-Manshia dan segera dilarikan ke Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Khartoum’s Royal Care. Namun, nyawanya tidak bisa diselamatkan oleh tim medis, dan dinyatakan telah meninggal.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
Sudan Tribune melaporkan, dalam sebuah pernyataan singkat Sabtu, Sekretariat Jenderal PCP mengatakan bahwa al-Turabi merasa sakit sekitar pukul 11.00 waktu setempat, saat ia melakukan pekerjaan rutin sehari-hari di markas PCP. Ia kemudian dilarikan ke rumah sakit Khartoum’s Royal Care, dan meninggal di sana.
Al-Turabi lahir tahun 1932 di Kassala, Sudan timur. Dia menerima pendidikan Islam sebelum datang ke Khartoum pada tahun 1951 untuk belajar hukum dan bergabung dengan Ikhwanul Muslimin.
Dia lulus dari Khartoum University School of Law, dan melanjutkan studi ke London dan di Sorbonne, Paris, hingga ia meraih gelar doktor. Kembali ke Sudan, ia terpilih menjadi pemimpin Ikhwanul Muslimin Sudan pada awal 1960-an.
Turabi, yang fasih berbahasa Arab, Inggris, Perancis, Jerman dan memainkan peran penting dalam merancang kebijakan pemerintah baru Islam. Ia terpilih sebagai ketua Majelis Nasional pada tahun 1996, dan pada tahun 1998, ia terpilih sebagai Sekretaris Jenderal Partai yang berkuasa saat itu NCP (National Congress Party).
Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
Namun, pada tahun 1999, ia digulingkan dari posisi tersebut karena perbedaan sikap dengan Presiden Bashir dan para pengikutnya. Dia dan para pendukungnya kemudian mendirikan PCP (Popular Congress Party).
Dia beberapa kali pernah dipenjara oleh pemerintah Presiden Bashir. Pada bulan Januari 2014, Turabi dan Bashir menyetujui untuk masuk ke dalam dialog nasional. (T/P4/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Korban Tewas Ledakan Truk Tangki di Nigeria Tambah Jadi 181 Jiwa