Jakarta, 17 Sya’ban 1437/25 Mei 2016 (MINA) – KH. Hasyim Muzadi, Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) RI, mengatakan bahwa agama Islam tidak mungkin kalah dalam menghadapi makar musuh-musuh Islam yang ingin menghancurkannya.
“Kemenangan dan kekalahan tidak pada Islam. Islam tidak mungkin kalah, tapi umat Islam mungkin bisa kalah. Itu tergantung bagaimana umat Islam dalam mengamalkan Islam itu sendiri,” katanya saat mengisi acara Konferensi Internasional Media Islam (International Conference of Islamic Media – ICIM) di Auditorium Adhyana, Wisma ANTARA, Jakarta, Rabu (25/5).
Ia mengungkapkan bahwa perlu ada konsolidasi dan kordinasi antar sesama umat Islam terkait kemungkinan adanya penyesatan pemberitaan dari media-media yang memiliki keinginan untuk menghancurkan umat Islam.
“Kita melihat adanya tantangan berat yang harus dihadapi umat Islam, yakni media, bukan perang. Media mampu mengubah persepsi masyarakat dari positif ke negatif, begitu juga sebaliknya,” ujarnya.
Baca Juga: Silaknas 2024, ICMI Undang Presiden dan Wapres
Lebih lanjut, ia mencontohnya kasus Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT). Menurutnya, LGBT adalah bentuk kemerosotan moral yang sedang dialami oleh para pemuda umat Islam yang diakibatkan oleh media.
“Media terus-menerus memberikan informasi bahwa LGBT adalah hak asasi manusia. Ketika berita yang nyeleneh ini terus diberitakan, maka persepsi masyarakat terkait LGBT akan berubah dari hal yang negatif ke positif,” katanya.
“Berbicara media, kita sudah kalah. Ketika ada hal-hal yang positif tentang Islam, justru media Islam sedikit yang memberitakan, hasilnya, menjadi kesempatan baik bagi media-media sekuler untuk menyesatkan pemberitaan terhadap kaum Muslimin,” imbuhnya.
Di akhir penyampaiannya, ia mengungkapkan bahwa kekerasan yang diterima umat Islam saat ini adalah karena tidak adanya media yang kuat. “Umat Islam stagnan tetap pada majalah yang tidak terlalu memberikan dampak signifikan bagi perkembangan Islam,” katanya.
Baca Juga: Taiwan Rayakan 48 Tahun Kerja Sama Pertanian dengan Indonesia
Konferensi ICIM diselenggarakan oleh Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj Islamic News Agency) bekerjasama dengan Lembaga Kantor Berita Nasional ANTARA, Radio Silaturahim, Harian Republika, Lembaga Kemanusiaan MER-C, LSM Kepalestinaan Aqsa Working Group (AWG) serta didukung oleh Kementerian Luar Negeri RI dan Kementerian Kominfo RI.
Panitia konferensi ICIM menghadirkan beberapa pembicara internasional, di antaranya Imaam Shamsi Ali (Founder Nusantara Foundation; Amerika Serikat), Dr. Daud Abdullah (Direktur Middle East Monitor; Inggris), dan Jamil Dababat (Pemred Kantor Berita Palestina WAFA; Palestina), termasuk Presiden MAPIM Mohd Azmi Abdul Hamid.
Di samping beberapa pembicara dalam negeri dari unsur pejabat pemerintah, ulama, tokoh masyarakat dan aktivis kepalestinaan.
Peserta undangan terdiri dari unsur pimpinan redaksi kantor berita di negara-negara Islam, Duta Besar negara-negara Islam di Jakarta, pakar dan praktisi media massa, organisasi-organisasi wartawan Muslim, pimpinan perguruan tinggi Islam, LSM dan Ormas yang konsen dalam pembelaan Palestina dan kaum Muslimin, serta dosen, mahasiswa dan tokoh masyarakat. (L/P011/P001)
Baca Juga: Prof El-Awaisi: Makkah Tempat Hidayah, Madinah Tempat Rahmat, Baitul Maqdis Tempat Jihad
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)