Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hati Ibarat Rumah

Bahron Ansori - Selasa, 21 Juni 2016 - 08:38 WIB

Selasa, 21 Juni 2016 - 08:38 WIB

865 Views

Oleh Bahron Ansori, wartawan MINA

Ada tiga macam rumah, pertama, Rumah Raja, di dalamnya ada simpanannya, harta dan perhiasannya. Kedua, Rumah Kelas Menengah, di dalamnya ada simpanan, harta dan perhiasan yang sedang-sedang saja. Dan ketiga adalah Rumah si Miskin, tidak ada isinya.

Jika ada seorang pencuri, rumah mana yang akan dimasukinya? Tidaklah mungkin kalau ia akan masuk ke rumah yang kosong karena rumah kosong tidak ada barang yang bisa dicurinya.

Karena itulah dikatakan kepada Ibnu Abbas Radhiallahu ‘anhu, bahwa ada orang-orang Yahudi mengklaim bahwa di dalam ibadahnya mereka ‘tidak pernah terganggu’, maka Ibnu Abbas berkata: “Apakah yang bisa dikerjakan oleh syetan dalam rumah yang sudah rusak?”

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-18] Tentang Taqwa

Pencuri juga akan berpikir berkali-kali kalau ingin mencoba mencuri di rumah raja, karena tentunya rumah raja dijaga oleh banyak penjaga dan tentara.

Rumah si Miskin mengibaratkan hati yang kosong dari kebajikan, yaitu hati orang-orang kafir dan munafik, yang sudah dikuasai setan, yang telah menjadikannya sebagai tempat tinggal mereka. Maka adakah rangsangan untuk mencuri dari rumah itu sementara yang ada didalamnya semuanya telah habis ‘dikuasai’ setan ? Inilah yang disebut dengan tipe hati yang dikuasai nafsu Amarah (nafsu yang selalu mengajak pada keburukan).

Sedang rumah sang Raja mengibaratkan hati yang telah dipenuhi dengan perlindungan Allah Subhanahu wa ta’ala dan keagungan-Nya, penuh dengan kecintaanNya dan senantiasa dalam penjagaan-Nya. Syetan mana yang berani memasuki hati yang kaya ini? Walau demikian syetan adalah makhluk yang selalu nekat menjerumuskan siapapun termasuk hati yang kuat seperti rumah raja sekalipun.

Namun kuatnya penjagaan dan pertahanan rumah tipe ini akan membuat berbagai hambatan kokoh yang siap menghadang syetan. Inilah yang disebut dengan tipe hati yang dikuasai nafsu Muthmainnah (nafsu yang selalu mengajak kepada kebaikan).

Baca Juga: Mahsyar dan Mansyar: Refleksi tentang Kehidupan Abadi

Rumah yang kelas menengah mengibaratkan hati yang di dalamnya sudah ada tauhid Allah, sudah mengerti tentang Allah dan mencintaiNya serta beriman kepadaNya. Namun didalamnya masih bersemayam pula syahwat yang kurang terkendali, sifat-sifat buruk, hawa nafsu dan tabiat tidak baik.

Hati ini ada diantara dua hal. Kadang hatinya cenderung kepada keimanan, ma’rifah dan kecintaan kepada Allah semata, dan kadang condong kepada panggilan syetan, hawa nafsu dan tabiat tercela.

Hati semacam inilah yang diincar oleh syetan karena memiliki potensi yang besar untuk ditaklukkannya. Inilah tipe hati memiliki nafsu yang berada diantara jalan menuju kebaikan dan keburukan (nafsu Lawwamah).

Syetan hanya bisa mentaklukkan tipe hati yang dikuasai nafsu Lawwamah ini dengan memanfaatkan titik-titik lemah yang ada di hati tersebut. Di dalam hati seperti ini syetan mendapati senjata-senjatanya yang berupa syahwat, syubhat, khayalan-khayalan dan angan-angan dusta yang berada di dalam hati. Saat memasukinya, syetan mendapati senjata-senjata tersebut dan mengambilnya serta menjadikannya jalan untuk menetap di hati.

Baca Juga: Sujud dan Mendekatlah

Apabila seorang hamba mempunyai benteng keimanan yang dapat mengimbangi serangan tersebut, dan kekuatannya melebihi kekuatan penyerangnya, maka ia akan mampu mengalahkan syetan. Tiada daya dan kekuatan kecuali dari Allah semata. Tiada daya dan kekuatan kecuali dari Allah semata.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman, “Dan Allah tidak menjadikan pemberian bala-bantuan itu melainkan sebagai kabar gembira bagi (kemenangan) mu, dan agar tenteram hatimu karenanya. Dan kemenanganmu itu hanyalah dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Q.S. Ali Imran [3]: 126).

Begitulah hati. Ia adalah raja dan ibarat rumah. Semua anggota tubuh ibarat prajurit, sementara hati adalah rumahnya tempat para prajurit mempersiapkan segalanya. Bila hatinya baik, maka semua anggota tubuh pun baik. Wallahu’alam. (R02/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-17] Berbuat Baik pada Segala Sesuatu

 

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Kolom
Tausiyah
Tausiyah
Tausiyah
Tausiyah