Chittagong, MINA – Pemimpin tertinggi organisasi Hefazat-e-Islam di Bangladesh menyerukan jihad melawan Myanmar jika militer negara tetangga itu tidak menghentikan penganiayaannya terhadap warga Muslim Rohingya.
Kelompok ini juga memperingatkan Angkatan Darat Bangladesh untuk bersiap menghadapi serangan bersenjata melawan Myanmar.
Hefazat-e-Islam usai shalat Jumat melakukan aksi nasional yang diikuti ribuan massa untuk memprotes tindakan keras militer Buddha. Demikian Dhaka Tribune memberitakan yang dikutip MINA.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
“Kami akan meluncurkan sebuah demonstrasi panjang menuju Myanmar jika tentara dan rekan mereka tidak berhenti menyiksa Muslim Rohingya,” kata Sekretaris Jenderal Hefazat-e-Islam Junaid Babunagari saat demonstrasi di depan Masjid Jami Anderkillah Shahi di Chittagong. “Kami dipaksa untuk meluncurkan jihad melawan Myanmar.”
Dia menegaskan bahwa Hefazat akan pergi ke Teknaf, Cox’s Bazar untuk membagikan bantuan di antara pengungsi Rohingya.
Babunagari juga mendesak pemerintah Bangladesh untuk memutuskan semua hubungan diplomatik dengan Myanmar untuk memprotes “pembersihan etnis” Muslim Rohingya di Rakhine.
Menurut perkiraan PBB, sejak tindakan militer dimulai, setidaknya 30.000 orang Rohingya terbunuh, sementara hampir 400.000 orang terpaksa melarikan diri ke Bangladesh karena seluruh desa mereka dibakar.
Baca Juga: Diboikot, Starbucks Tutup 50 Gerai di Malaysia
Dengan tegas, Babunagari menyebut Penasihat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi adalah seorang “pembunuh, teroris dan penjahat perang” karena membiarkan kekejaman berlanjut.
Hefazat pun menuntut agar PBB dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mengajukan kasus Rohingya di Pengadilan Internasional. (T/RI-1/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Survei: 37 Persen Remaja Yahudi di AS Bersimpati dengan Hamas