Beirut, MINA – Kelompok Hezbollah secara resmi mengkonfirmasi gugurnya pemimpin mereka, Hassan Nasrallah, dalam sebuah serangan udara besar-besaran di sebuah lingkungan padat penduduk di Beirut Jumat (279) malam, yang membuat beberapa bangunan tempat tinggal menjadi puing-puing.
Dalam sebuah pernyataan, kelompok pejuang Lebanon ini mengatakan akan terus menghadapi Israel untuk mendukung Gaza dan membela Lebanon. Dikutip dari Aljazeera, Sabtu (28/9)
Diberitakan sebelumnya, Israel mengklaim telah membunuh Nasrallah dalam beberapa serangan udara yang menargetkan gedung-gedung apartemen tempat tinggal dalam serangan yang digambarkan sebagai belum pernah terjadi sebelumnya.
Siapa Hasasan Nasrallah?
Baca Juga: Hamas: Rakyat Palestina Tak Akan Kibarkan Bendera Putih
Hassan Nasrallah lahir pada 31 Agustus 1960 di desa Bazouriyeh, dekat Tyre, Lebanon selatan. Ia menikah dengan Fatima Yassin dan memiliki lima anak: Hadi, Zeinab, Mohammad Jawad, Mohammad Mahdi, dan Mohammad Ali.
Anak sulungnya, Hadi, tewas dalam bentrokan dengan tentara Israel di Lebanon selatan pada tahun 1997. Nasrallah mendapatkan pendidikan agama di seminari-seminari Syiah di Lebanon, Irak, dan Iran.
Ia terlibat dalam gerakan politik di sekolah menengahnya, Amal, dan naik jabatan di biro politiknya pada tahun 1979.
Pada tahun 1982, saat terjadi ketidakpastian mengenai cara menghadapi invasi Israel ke Lebanon, Nasrallah bersama yang lain meninggalkan Amal dan bergabung dengan Hezbollah, yang baru dibentuk. Ia ditugaskan untuk mengorganisir para pejuang di Lembah Bekaa.
Baca Juga: Israel Makin Terisolasi di Tengah Penurunan Jumlah Penerbangan
Pada tahun 1985, Nasrallah pindah ke Beirut dan menjadi wakil kepala daerah. Ia kemudian menjabat sebagai kepala eksekutif, yang bertanggung jawab melaksanakan keputusan Dewan Syura kelompok tersebut. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Palestina Tolak Rencana Israel Bangun Zona Penyangga di Gaza Utara