New York, 18 Dzulhijjah 1437/20 September 2016 (MINA) – Calon presiden Amerika Serikat Hillary Clinton menuduh Donald Trump membantu perekrutan kelompok Islamic State (ISIS/Daesh) melalui retorikanya yang menyerang Islam dan Muslim.
Calon dari Partai Demokrat tersebut mengatakan, retorika “radikal terorisme Islam” yang diucapkan oleh calon presiden dari Partai Republik itu membantu kelompok militan dalam merekrut pejuang lebih banyak di seluruh dunia.
“Kita tahu bahwa banyak retorika yang kita dengar dari Donald Trump telah diambil oleh teroris, khususnya ISIS,” katanya kepada wartawan di New York, Senin (19/9), demikian media The New Arab memberitakan yang dikutip MINA.
Komentar Hillary itu muncul hanya beberapa pekan menjelang pemilu 8 November dan bersamaan saat otoritas AS menangkap seorang pria yang melakukan pengeboman di New York dan New Jersey. Pelaku diidentifikasi seorang pria kelahiran Afghanistan-Amerika bernama Ahmad Khan Rahami.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Serangan akhir pekan itu terjadi bersamaan dengan aksi penusukan di Minnesota yang dilakukan oleh warga AS berdarah Somalia-Amerika.
Sebuah ledakan bom pipa simultan di sepanjang rute lomba Korps Marinir di New Jersey juga menimbulkan kekhawatiran keamanan.
Untuk pengeboman, tidak ada pihak yang mengaku bertanggung jawab. Namun, kantor berita Amaq yang pro-ISIS mengatakan, pelaku penusukan di Minnesota adalah “prajurit” ISIS.
Kampanye calon presiden Donald Trump telah berjalan dengan komentar-komentar yang kontroversial, terutama yang menargetkan warga Meksiko dan Muslim, serta pengungsi yang melarikan diri dari konflik dan kemiskinan di seluruh dunia. (T/P001/R05)
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)