Bogor, MINA – Sebuah LSM Islam asal Kamboja, Organisasi Kemanusiaan dan Keadilan (HJO), berencana membangun sebuah rumah sakit bersistem Islam pertama yang belum ada di negaranya.
“Saya tengah mencari rekan untuk membantu kami membina sebuah hospital (rumah sakit) untuk masyarakat Islam di sana. Hospital di Kamboja ada, hanya sifat dan bentuk sistem Islamnya tidak ada,” kata Presiden HJO Jamal Abdul Nasir Ahmad kepada wartawan MINA saat bertemu di Cileungsi, Bogor, provinsi Jawa Barat pada hari Jumat (28/7).
Ulama yang berbicara bahasa Melayu ini mengungkapkan, di rumah sakit umum Kamboja tidak ada syariah Islam. Ia menyorot tentang adanya ikhtilat –berbaurnya laki-laki dan wanita bukan muhrim- dan terutama di masa wanita-wanita melahirkan, terkadang dokter yang menangani adalah pria.
“Dalam pandangan syariah itu salah. Jadi dengan adanya hospital Islam, umat Islam bisa menikmati, tapi tidak menutup pintu bagi pasien nonmuslim,” katanya.
Baca Juga: Trump: Rakyat Suriah Harus Atur Urusan Sendiri
Jamal yang sedang berkunjung ke Indonesia ini mengatakan bahwa untuk rencana pembangunan rumah sakit Islam bernama “Humanitarian Hospital” (Rumah Sakit Kemanusiaan), organisasinya baru mengumpulkan dana US$ 5.000 untuk membeli lahan di distrik Kroch Chmar, provinsi Tbong Khmum seharga US$ 25.000.
“Jika tanah sudah terbeli, barulah kami ke pemerintah untuk mengurus surat izin untuk mebina hospital,” tambahnya.
Selain untuk mengeratkan silaturahmi dengan berbagai LSM di Indonesia, Jamal juga sedang menjalin kerja sama dengan lembaga pendidikan Islam di Jakarta dan daerah lain.
Muslim di Kamboja menjadi wara minoritas dengan jumlah 600.000 hingga 700.000 jiwa. (E/RI-1/R01)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)