Jakarta, MINA – Wakil Ketua MPR Dr. H.M. Hidayat Nur Wahid, MA, menyebutkan keberadaan Islamic Centre-Islamic Centre di seluruh dunia, merupakan salah satu bukti bahwa umat Islam bisa mengisi peluang dan menjawab tantangan segala permasalahan di tingkat dunia dengan cara yang berkeadaban dan berkeunggulan.
Dengan demikian, tantangan zaman itu tidak dijawab dengan hal yang membenarkan framing terorisme, radikalisme, eksklusifism, atau anti sosial dengan mengalienasi diri dari pergaulan dunia, tetapi dijawab dengan kegiatan yang sangat peduli sosial, berkebudayaan, profesional, modern, berkeadaban, demokratis dan terbuka.
“Pada ujungnya obyektifitas masyarakat dunia akan mengakui tentang eksistensi positif konstruktif Islam dan umat Islam,” kata Hidayat Nur Wahid usai menyampaikan pidato kunci dalam Konferensi Internasional Islamic Centre Dunia, Selasa (22/11), di Jakarta Islamic Centre, Jakarta.
Menurutnya, dengan pengakuan eksistensi Islam dan umat Islam yang positif seperti itu, belum lama ini PBB menyepakati satu hari internasional, yaitu Hari Anti Islamofobia.
Baca Juga: Ribuan Warga Yordania Demo Serukan Penghentian Genosida di Gaza
“Saya kira itu bagian dari hasil tak langsung perjuangan hadirkan peradaban Islam yang dilakukan Islamic Centre-Islamic Centre di seluruh dunia,” ujarnya.
Konferensi internasional Islamic Centre Dunia dengan tema “Mewujudkan Peradaban Islam Dunia, Peluang dan Tantangan” ini dihadiri Asisten Kesra Sekda Provinsi DKI Jakarta Uus Kuswanto, Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam (PPPI) Jakarta Islamic Centre (JIC), K.H. Subki Lc, Direktur Lembaga Arrisalah Sudan-Indonesia Dr. Hassan Mohamed Doka, Ketua Yayasan Turki Sulaimaniyah Mr. Hilmi Elmas, MA, dan pimpinan lembaga masjid raya dan Islamic Centre dari berbagai daerah di Indonesia dan negara-negara Jepang, Malaysia, India, Australia dan lain-lain, baik yang hadir secara luring maupun yg hadir secara daring.
Hidayat Nur Wahid menyambut baik penyelenggaraan konferensi internasional Islamic Centre Dunia yang diprakarsai oleh Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam (PPPI) Jakarta Islamic Centre (JIC).
Penyelenggaraan konferensi internasional Islamic Centre di Jakarta ini, dan sebelumnya pertemuan G20, P20, dan penyelenggaraan konferensi internasional MPR, menegaskan kembali Indonesia tetap menjadi perhatian dan dipercaya dunia, termasuk dunia Islam.
Baca Juga: Houthi Tembak Jatuh Drone AS
“Ini menjadi modal besar bagi Indonesia untuk bisa melaksanakan perannya sesuai dengan cita-cita Proklamasi dan Pembukaan UUD 45. Juga memberikan kepercayaan bagi bangsa Indonesia untuk menghadapi beragam tantangan yang ada termasuk tantangan untuk bangkit kembali sesudah pandemi Covid-19, selain masalah sosial, ekonomi, dan sebagainya,” katanya.
HNW, sapaan Hidayat Nur Wahid, menambahkan Islamic Centre agar memaksimalkan komunitas internasional yang memang sudah menerima keberadaan umat Islam melalui mekanisme demokrasi dan regulasi yang ada.
Kondisi ini perlu dimaksimalkan agar bisa mengkoreksi kesalahpahaman, fitnah dan framing jahat yang biasa ditujukan terhadap umat Islam, agar dengan demikian bisa memunculkan sikap dan cara pandang berukhuwah (bersahabat dan bersaudara) hingga bisa saling mengerti dan dimengerti, serta ada komunikasi timbal balik antara komunitas Umat Islam dengan Islamic Centernya dengan warga lainnya, yang kemudian menghadirkan kolaborasi hadirkan kebudayaan berkeunggulan.
HNW berharap melalui konferensi internasional Islamic Center ini maka bisa menularkan pengalaman baik dari Islamic Centre-Islamic Centre di manapun.
Baca Juga: Masoud Pezeshkian: Siapapun Pemenang Pilpres AS, Bagi Iran Tiada Beda
Islamic Centre dari Barat atau komunitas minoritas muslim yang menghasilkan keunggulan-keunggulan bisa dipelajari Islamic Centre yang ada di Indonesia maupun negara-negara yang mayoritas beragama Islam.
Demikian sebaliknya, Indonesia juga bisa memberikan pengalaman-pengalaman baik pada Islamic Centre yang ada di luar Indonesia.
“Kata kuncinya, adalah bagaimana Islamic Centre ini menghadirkan masyarakat yang berukhuwah dan terbuka, masyarakat yang saling dukun mendukung, tolong menolong, menghadirkan peradaban berkeunggulan untuk bisa menjadi bagian daripada upaya menghadirkan Islam yang rahmatan lil alamin,” ujarnya. (R/R1/P1)
Baca Juga: Libya Berlakukan Kembali Polisi Moral
Mi’raj News Agency (MINA)