Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

HNW: Rekonsiliasi Pintu Penting untuk Menangkan Perjuangan Palestina

Rana Setiawan Editor : Widi Kusnadi - Senin, 29 Juli 2024 - 20:32 WIB

Senin, 29 Juli 2024 - 20:32 WIB

13 Views

Wakil Ketua MPR RI, Muhammad Hidayat Nur Wahid (HNW),.(Foto: Dok. MINA)

Jakarta, MINA – Wakil Ketua MPR RI, Muhammad Hidayat Nur Wahid (HNW), memberi apresiasi atas disepakatinya Deklarasi Beijing, yang berisi mengakhiri perselisihan antarfaksi dan menyatakan bersatu untuk membentuk pemerintahan persatuan nasional Palestina.

Menurutnya, perjanjian rekonsiliasi dan persatuan itu dikatakan sebagai salah satu pintu untuk memenangkan perjuangan Palestina. Bila sudah sepakat damai dan bersatu diharap agar semua faksi betul-betul berkomitmen untuk menjaga komunike bersama.

“Kesepakatan yang mereka tandatangani penting untuk dijaga dan terus dilaksanakan, agar dapat mengakhiri penjajahan Israel dan menghadirkan palestina/">kemerdekaan Palestina dengan ibukotanya Jerussalem,” tegas HNW kepada wartawan di Jakarta dikutip MINA, Senin (29/7).

Setelah melalui perjalanan panjang, akhirnya Hamas, Fatah, dan 12 faksi lainnya di Palestina menandatangani ‘Piagam Deklarasi Beijing’. Piagam yang ditandatangani di Beijing, China, pada 23 Juli 2024.

Baca Juga: Gunung Marapi Sumbar Erupsi, Tinggi Abu Capai 300 Meter

Setelah faksi-faksi di Palestina berseteru, terutama Hamas dan Fatah, sejak 2007 dan berkonflik selama 17 tahun, akhirnya di bulan Juli tahun ini mereka berhasil bersatu kembali karena peran China sebagai mediator.

“China juga sudah meredakan ketegangan hubungan politik antara Iran dan Saudi Arabia. China memang punya visi ingin menjadi pemain global yang sangat berpengaruh dengan kekuatan politik, ekonomi, dan militernya”, ujar Politisi PKS itu menanggapi momentum tersebut.

Apa yang diputuskan di negara yang dijuluki Tirai Bambu itu menurut HNW setelah ada berbagai keputusan penting dunia yang menyangkut kejahatan yang dilakukan Israel.

Sebelumnya Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu atas kejahatan perang dan pelanggaran HAM yang dilakukan di Jalur Gaza.

Baca Juga: Erick Tohir Ancam Sanksi Berat Pengatur Skor di PON Aceh-Sumut

Setelah ICC, selanjutnya International Court of Justice (ICJ) atau Mahkamah Internasional memutuskan pendudukan Israel atas Palestina adalah ilegal. Dalam putusan disebutkan Israel berkewajiban untuk segera menghentikan semua aktivitas permukiman baru dan mengevakuasi semua pemukim dari wilayah-wilayah yang diduduki.

Tak hanya itu, ICJ mendorong agar anggota PBB mengakui palestina/">kemerdekaan Palestina dan secepatnya Dewan Keamanan PBB melakukan sidang umum untuk segera menindaklanjuti Keputusan ICC dan ICJ untuk menghukum Israel.

Meski China sukses mempersatukan Hamas, Fatah, dan 12 faksi lainnya namun menurut HNW usaha untuk menyatukan mereka sudah pernah dilakukan baik oleh Saudi Arabia lewat pertemuan di Makkah maupun dorongan dari Organisasi Konferensi Islam (OKI).

Terlepas dari siapapun yang berperan dalam mendukung palestina/">kemerdekaan Palestina, alumni Universitas Madinah, Saudi Arabia, itu menegaskan dengan Deklarasi Beijing, bangsa Palestina selanjutnya bisa membentuk satu pemerintahan bersama untuk mengelola Gaza dan Ramallah serta berjuang membebaskan bangsanya dari penjajahan Israel.

Baca Juga: Libur Panjang, Jalur Puncak Macet Parah

“Jadi momentum bersatunya berbagai faksi tersebut sangat positif. Deklarasi Beijing momentum untuk bersatu kembali melawan kejahatan Israel,” tutur pria yang juga menjadi Ketua Badan Wakaf Pondok Modern Darussalam Gontor itu.

HNW mendorong deklarasi itu segera direalisasikan dan diaktualisasikan sebab meski ICC dan ICJ sudah memutuskan kejahatan yang dilakukan oleh Israel namun bangsa penjajah itu masih tidak menghentikan serangan dan terus melakukan kejahatan perang yang brutal di Gaza yang membuat semakin banyaknya korban dari kaum perempuan, anak-anak, wartawan, dan penghancuran berbagai fasilitas umum maupun tempat ibadah, seperti masjid dan gereja.

“Meski berbagai lembaga peradilan internasional menjatuhkan sanksi pada Israel namun ia tetapi melakukan kejahatan kepada Palestina,” HNW menyesalkan.[]

 

Baca Juga: Menag Bertemu Menhaj Saudi Bahas Persiapan Haji 2025

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Kariska Jakarta Adakan Aksi Sosial di Gunung Kidul Yogyakarta

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Palestina
Internasional