HNW Sambut Kepulangan Jamaah Haji Indonesia Dengan Penuh Syukur

Jakarta, MINA – Wakil Ketua MPR-RI Dr. H. M. Hidayat Nur Wahid Lc., MA., menyambut dengan penuh syukur atas kepulangan jamaah haji Indonesia ke tanah air melalui 13 Debarkasi yang dimulai pada Jumat kemarin.

sapaan akrab Hidayat Nur Wahid  mendoakan agar prosesi kepulangan berjalan lancar bagi seluruh jamaah,  sehingga mereka bisa tiba  di rumah masing-masing dengan cepat, sehat dan selamat.

“Alhamdulillah jamaah haji sudah mulai berdatangan. Semoga Hajinya Mabrur, doanya Maqbul, dan kemabruran serta kemaqbulannya terus terjaga sesudah mereka pulang ke Indonesia, agar jadi berkah untuk Bangsa dan Negara. Semoga para Jamaah Haji juga tetap sehat, kuat, afiat dan selamat dari Korona, maupun penyakit lainnya. Ahlan wa Sahlan,” kata Hidayat dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (16/7).

Berdasarkan data Kementerian Agama, terdapat enam kloter yang akan pulang ke Tanah Air dari Makkah Al-Mukarramah, yakni dari kloter pertama Embarkasi Solo (SOC 1), Padang (PDG 1), Jakarta – Bekasi (JKS 1), Jakarta – Pondok Gede (JKG 1), dan kloter kedua dari Embarkasi Solo (SOC 2) dan Jakarta – Bekasi (JKS 2).

Total jamaah haji gelombang pertama yang mulai kembali ke tanah air berjumlah 4.765 orang. Dari bandara kedatangan, mereka akan diantarkan menggunakan bus menuju asrama haji di daerah masing-masing untuk skrining kesehatan dan kelengkapan barang bawaan.

“Sebanyak 13 debarkasi asrama haji yang sudah ditentukan Kementerian Agama harus benar-benar siap menyambut kepulangan jamaah, baik dalam hal fasilitas termasuk fasilitas kesehatan,  prosedural, sehingga para jamaah bisa segera pulang ke rumahnya, bertemu sanak saudara, dan berbagi hikmah dari perjalanan haji mereka,” lanjutnya.

Menurut Hidayat ada beberapa hal yang harus diperhatikan dari pelaksanaan ibadah haji tahun ini. Yang paling mencolok adalah penolakan atas persetujuan tambahan 10.000 kuota haji yang telah diberikan oleh Pemerintah Arab Saudi untuk jamaah Indonesia pada 21 Juni 2022.  Apalagi penolakan itu terjadi di tengah tuntutan penambahan kuota haji.

Menurutnya, setelah dua musim haji tidak memberangkatkan jemaah Haji, tahun ini Indonesia mendapatkan kuota 100.051 atau hanya 45,6% dari kuota normal, yang menyebabkan waktu tunggu haji bagi jamaah dalam daftar tunggu menjadi semakin panjang.

Sayangnya dalam kondisi demikian Kemenag  justru menolak pemberian 10.000 kuota tambahan dari Arab Saudi.

“Padahal permintaan tambahan itu adalah harapan masyarakat, desakan dari komisi VIII DPR RI dan bahkan lobi Pemerintah sendiri,” lanjutnya.

HNW yang juga  Wakil Ketua Majelis Syura PKS ini mewanti-wanti agar penolakan itu tidak diulangi lagi. Karenanya Pemerintah Indonesia agar segera melaksanakan lobi kepada Pemerintah Arab Saudi pasca berakhirnya pelaksanaan ibadah haji 1443 H, agar mendapatkan tambahan kuota yang significan untuk Haji pada tahun yang akan datang.

Lobi sejak dini sangat penting dilakukan, untuk menghindari faktor kemepetan waktu seperti didalihkan kemaren. Juga dalam rangka menjaga hubungan baik dengan Saudi pasca penolakan tambahan kuota, agar kuota tambahan yang kemaren mereka berikan ke Indonesia bisa dialokasikan untuk bagian dari tambahan quota untuk jamaah haji Indonesia tahun 2023 M atau 1444 Hijriah.

“Saya yakin dengan lancarnya kegiatan haji dari jamaah Indonesia tahun ini dan lobi dini yang akan dilakukan oleh Pemerintah, dapat diapresiasi oleh Kerajaan Saudi Arabia, serta membawa keberkahan dengan dikabulkannya usulan penambahan kuota haji bagi Indonesia di tahun mendatang,” ujarnya.

Hal yang tentunya akan sangat diapresiasi oleh Umat dan calon Haji, agar kewajiban berhaji mereka dapat dilaksanakan, agar Negara benar-benar hadir untuk berkhidmat melaksanakan kewajibannya menghadirkan solusi dan maslahat bagi Rakyat.

“Termasuk bagi Calon Haji yang gelisah khawatir tidak bisa melaksanakan rukun Islam yang ke 5 yaitu Haji, karena sangat panjangnya daftar tunggu untuk bisa berhaji,” pungkasnya.(R/R1/RS3)

 

Mi’raj News Agency (MINA)