Ankara, 27 Dzulhijjah 1436/11 Oktober 2015 (MINA) – Kelompok bersenjata Partai Buruh Kurdistan (PKK), Sabtu (10/10) menyatakan penghentian operasi militer terhadap pasukan Turki untuk menghormati masa jelang pelaksanaan pemilu di negara itu.
Pernyataan yang dikeluarkan oleh Komunitas Kurdistan Bersatu (KCK), payung gerakan yang mencakup PKK, juga menuntut pemerintah untuk menghentikan serangan udara terhadap kelompok mereka.
“Mengindahkan seruan dari Turki dan luar negeri, gerakan kami telah memutuskan tidak mengaktifkan gerilyawan kami, kecuali orang-orang kami dan pasukan gerilya kami diserang,” kata pernyataan itu, ARA News melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Turki akan mengadakan pemilihan umum yang dijadwalkan pada 1 November 2015.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
“Di tengah eskalasi perang, Partai Pembangunan dan Keadilan (AKP) yang berkuasa bersikeras melanjutkan serangan terhadap daerah Kurdi, menyalahkan perang pada pasukan Kurdi dan mengklaim bahwa gerilyawan kami mengancam keamanan proses pemilihan,” kata KCK .
“Pejuang kami akan berhenti melakukan operasi militer, tetapi akan mempertahankan posisi jika diserang,” tambah KCK.
Pertempuran kembali terjadi antara PKK dan pasukan Turki setelah rusaknya gencatan senjata selama dua tahun pada bulan Juli.
Puluhan tentara keamanan Turki tewas dalam konflik, sementara Ankara mengatakan telah menewaskan lebih 1.700 pemberontak Kurdi dalam kampanye serangan udara yang dilakukan di daerah tenggara Turki dan di Irak utara.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Pernyataan KCK muncul pada hari yang sama terjadinya dua ledakan di stasiun kereta di Ankara yang menewaskan hampir seratus orang, sebagian besar korban adalah peserta demonstrasi damai yang menuntut pemerintah menghentikan pertikaian dengan Kurdi. (T/P001/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata