Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

HOTEL BERMONDSEY SQUARE LONDON TIDAK LAYANI MINUMAN ALKOHOL

Fauziah Al Hakim - Senin, 17 November 2014 - 20:11 WIB

Senin, 17 November 2014 - 20:11 WIB

508 Views ㅤ

Hotel Bermondsey
www.bespokehotels
www.bespokehotels

www.bespokehotels

London, 24 Muharam 1435/17 November 2014 (MINA) – Sebuah hotel berbintang di London telah berhenti melayani pesanan minuman alkohol setelah diambil alih oleh pemilik baru.

“Kami tidak lagi menjual minuman beralkohol, kami hanya menyediakan minuman ringan saja,” kata sebuah pernyataan dari pihak Hotel Bermondsey Square. On Islam melaporkan seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Keputusan tersebut juga dikonfirmasi oleh karyawan. “Kami tidak melayani alkohol. Investor baru tidak ingin membuat keuntungan dengan alkohol,” kata seorang staff.

Laporan media lain mengklaim, 80 kamar hotel melarang daging babi juga, namun sejauh ini larangan belum dikonfirmasi.

Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant

“Kami mengubah menu ke seluruh hotel kami,” kata seorang juru bicara yang tidak disebutkan namanya.

Aturan baru diperkirakan akan disambut oleh minoritas Muslim dan pengunjung Timur Tengah.

Islam mengambil sikap tanpa kompromi tentang larangan minuman keras,khususnya alkohol.

Aturan dalam Islam adalah setiap minuman yang memabukkan, baik dalam jumlah kecil maupun besar,  alkohol, obat-obatan, minuman  fermentasi atau sesuatu yang lain itu dilarang untuk dikonsumsi.

Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel

Sebuah penelitian di Inggris yang dirilis pada November 2010 menemukan, alkohol adalah obat yang lebih berbahaya dan mematikan daripada heroin atau kokain.

Alkohol menjadi penyebab atas kematian 195.000 orang di 27 negara Uni Eropa setiap tahun dan lebih dari 10.000 kematian akibat kecelakaan di jalan karena mabuk. (T/P006/R03)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Internasional
Internasional
Internasional
Internasional