Guangzhou, 24 Dzulqa’dah 1437/27 Agustus 2016 (MINA) – Tiga hotel di kota Guangzhou, Cina, mengungkapkan bahwa polisi memerintahkan mereka untuk tidak menerima tamu dari lima negara mayoritas Muslim.
Pihak hotel mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Kamis lalu bahwa mereka menerima pemberitahuan sejak awal Maret 2016.
Lima negara Muslim yang dimaksud adalah Suriah, Irak, Turki, Pakistan dan Afghanistan, demikian Albawaba News memberitakan yang dikutip MINA.
Hong Kong South China Morning Post melaporkan pada Jumat (26/8), aturan itu menjadi ukuran keamanan bertepatan dengan diadakannya forum pembangunan yang diselenggarakan di Guangzhou pekan ini, dan juga menjelang KTT G20 pekan depan di Hangzhou, meskipun kedua kota terpisah sejauh 1.000 km.
Baca Juga: Kapal Wisata Mesir Tenggelam di Laut Merah, 17 Penumpang Hilang
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Lu Kang mengatakan, ia tidak mengetahui bahwa perintah tersebut telah diterbitkan di Guangzhou.
“Saya belum pernah mendengar bahwa ada kebijakan seperti ini yang diikuti di Cina,” kata Lu pada konferensi pers harian.
“Sejauh ini kebijakan kami pada prinsipnya bahwa kami mendorong orang-orang dari Cina dan negara-negara lain untuk memiliki pertukaran yang ramah dan bersedia untuk memberikan berbagai kebijakan yang nyaman dalam hal ini,” lanjutnya.
Pejabat pemerintah kota Guangzhou, media informasi dan polisi di kota selatan itu belum mengeluarkan komentar resmi.
Baca Juga: Dokter Palestina Kumpulkan Dana untuk Pendidikan Kedokteran di Gaza
Guangzhou merupakan tempat tinggal bagi populasi asing yang cukup besar, banyak dari mereka adalah pedagang dari Afrika. (T/P001/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Kelelahan Meningkat, Banyak Tentara Israel Enggan Bertugas