Tokyo, MINA – Sebuah hotel di Jepang menolak pemesanan turis asal Israel dengan alasan negaranya melakukan kejahatan perang terhadap rakyat Palestina.
Manajer hotel, Jeronimo Gehrea menyampaikan alasan pihaknya menolak turis asal Israel itu lantaran kejahatan perang yang dilakukan Zionis Israel di Gaza.
Meski menolak reservasi turis tersebut, Gehrea mengirimkan permintaan maaf melalui WhatsApp. “Kami mohon maaf untuk memberi tahu Anda, karena adanya laporan kejahatan perang dilakukan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) konflik yang terjadi di Gaza antara Israel dan Palestina,” tulis manajer hotel, dikutip dari Arab News, Kamis (20/6).
Gehrea juga menjelaskan, pihaknya juga takut turis asal Israel ini memiliki hubungan dengan tentara Israel (IDF). Sehingga pihak hotel tidak mau menerima risiko apabila dugaan itu terbukti.
Baca Juga: Hamas Sayangkan Terbunuhnya Pejuang Perlawanan di Tepi Barat, Serukan Faksi Palestina Bersatu
“Kami tidak dapat menerima keberatan dari orang-orang yang kami yakini mungkin memiliki hubungan dengan tentara Israel,” jelasnya.
Gehres menambahkan, menerima turis Israel termasuk melanggar hukum humaniter internasional berdasarkan Konvensi Jenewa.
“Menawarkan penginapan kepada orang-orang yang membantu kegiatan peperangan dilarang oleh hukum humaniter internasional berdasarkan Konvensi Jenewa dan protokol tambahannya akan mendapatkan risiko,” ujarnya.
Tidak hanya itu, pihaknya juga tidak mau dianggap sebagai kaki tangan Israel bila menerima turis tersebut. “Resiko ini dianggap sebagai kaki tangan yang mungkin menghadapi tuntutan kejahatan perang,” tambahnya.
Baca Juga: Penjajah Israel Serang Sejumlah Desa dan Kota di Tepi Barat
Namun duta besar Israel di Jepang tidak terima dengan penolakan hotel tersebut. Duta besar Israel untuk Jepang, Gilad Cohen menuntut penjelasan dan permintaan maaf atas insiden tersebut.
Tidak hanya itu, ia menuntut agar hotel tidak dapat lagi beroperasi setelah adanya penolakan tersebut. Cohen mengaku, telah menghubungi pihak berwenang dan saat ini mencari jalur hukum.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: WHO: Serangan Bertubi-tubi Israel ke RS Kamal Adwan Tak Dapat Diterima