Laporan Khusus Wartawan MINA Widi Kusnadi dari Lokasi Gempa Lombok
Tengah malam itu udara Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) menusuk kulit.
Tim medis Medical Emergency Rescue Commitee (MER-C) berusaha mendarat di Bandara Internasional Lombok.
Saya bersama rombongan pertama Tim Trauma MER-C yang dipimpin langsung oleh Presidium MER-C dr Arif Rahman SpRed., yang beranggotakan Dr. Miftahul Masruri, Dr. Akita Rukmana Akbar, Kipa Jundapri, S.Kep, Ners., Bertolak dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang Pukul 20.38 WIB dan tiba di Bandara Internasional Lombok pukul 23.30 WITA.
Baca Juga: Forjukafi Luncurkan QRIS Wakaf Tunai Diinisiasi Kalangan Jurnalis
Semilir Angin menghembus menyapa para relawan yang baru saja menginjakkan kaki di bumi seribu masjid itu.
Belum sampai masuk ke bandara, ada kabar dari kru pesawat bahwa baru saja terjadi gempa susulan dua kali. Jam 02.03 ada gempa susulan lagi.Wartawan MINA yang baru tiba segera mulai menulis laporan dalam situasi seperti ini. Wartawan MINA diajarkan harus segera buat laporan kalau ada peristiwa seperti ini, jam berapa atau di manapun.
Meski tidak sampai merusak rumah tetapi terlihat jelas kepanikan warga yang berhamburan keluar rumah takut jika kejadian yang sama terulang lagi kali ini.
Ada pemandangan yang ganjil terlihat di sepanjang lorong bandara.
Baca Juga: BKSAP DPR RI Gandeng MUI Gelar Konferensi Asia Pasifik untuk Palestina
Ribuan turis lokal dan asing itu tidak hanya para pemuda pemudi, namun ibu-ibu hamil, anak anak, Balita bahkan yang sudah manula juga bermalam di bandara.
Di sana terdapat ribuan turis yang tidur beralaskan koran dan segala macam alas seadanya yang bisa mereka pakai.
Ada laporan berapa kali terjadi gempa susulan hari ini.
Kami memandang heran apa yang sedang mereka tunggu?
Baca Juga: CEO Rumah Zakat Ajak Mahasiswa Bangkitkan Semangat Kemanusiaan Melalui Zakat Produktif
Belum reda keheranan kami, Ustaz Husain, kami bertemu seorang tokoh agama di Lombok Barat.
Bukankah jadwal penerbangan sudah habis malam ini dan bandara sudah ditutup hingga esok hari.
Kami meninggalkan bandara menuju tempat base camp MER-C di Lombok Barat, yakni di perumahan Graha Royal, Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat.
Ustaz Husain menjelaskan, keberadaan ribuan turis di bandara adalah hasil evakuasi tim TNI dari beberapa tempat. Seperti di Pantai Gili Trawangan dan beberapa tempat lainnya.
Baca Juga: Rumah Zakat Ajak Mahasiswa Peduli Kemanusiaan di Gaza Lewat Program “Goes to Campus”
Pulau Lombok memang tekenal dengan wisata pantainya yang indah.
Ribuan turis berdatangan tiap bulannya untuk menikmati kemolekan pantai-pantai di sana.
Namun, kali ini mereka harus menahan kekecewaan lantaran tidak sempurna menikmati indahnya Pulau Lombok lantaran gempa berkekuatan 7 Skala Richter menghantam pulau itu.
Mereka mendirikan tenda darurat untuk sekadar berlindung dari dinginnya angin malam yang menusuk pori-pori kulit mereka.
Baca Juga: Modifikasi Cuaca di Jabar Berhasil Tekan Curah Hujan hingga 75 Persen
Bravo Tim MERC, singsingkan lengan bajumu kencangkan ikat pinggangmu, bantulah mereka yang membutuhkan bantuan.
Kini ribuan rakyat mengungsi. Di sepanjang jalan menuju base camp, kami melihat ribuan warga tidur di pinggir jalan.
Salam perjuangan dari wartawan MINA di medan juang. Semoga terus dapat memberitakan informasi yang bermanfaat.
Laporan ini dibuat saat terjadi gempa susulan pukul 02.13 waktu setempat.
Baca Juga: Survei Kemenag, Sekitar 80 Pesantren Perlu Perhatian Khusus terkait Struktur Bangunan
Bumi Mataram negeri seribu masjid yang kini sedang menanti bantuan rakyat Indonesia. (A / P2 / R01/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kemenag dan Kemenbud akan Gelar Santri Film Festival 2025
















Mina Indonesia
Mina Arabic