Sanaa, 26 Jumadil Akhir 1436/15 April 2015 (MINA) – Kelompok bersenjata Houthi Yaman mengecam resolusi Dewan Keamanan PBB yang memberlakukan embargo senjata terhadap mereka dan mengatakan keputusan itu mendukung agresi pimpinan Arab Saudi.
Dalam berita di saluran televisi resmi Houthi pada Selasa (14/4), lembaga Komite Revolusioner Agung bentukan kelompok pemberontak itu mengatakan, mereka menyeru rakyat Yaman untuk melakukan reli dan protes pada Kamis (16/4) untuk mengecam resolusi Dewan Keamanan yang mereka nilai mendukung agresi negara-negara Arab.
Resolusi Dewan Keamanan yang disahkan Selasa, menyerukan pada Houthi untuk menarik diri dari wilayah Yaman yang mereka telah kuasai, termasuk ibukota Sanaa, Al-Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.
Ke-15 negara anggota DK PBB mengeluarkan resolusi dengan 14 negara mendukung, sementara Rusia abstain.
Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA
Rusia, salah satu dari lima anggota tetap Dewan Keamanan mengatakan, embargo seharusnya dikenakan pada seluruh negeri.
Duta Besar Rusia untuk PBB Vitaly Churkin mengatakan, resolusi itu tidak sepenuhnya sejalan dengan persyaratan yang diajukan kepada masyarakat internasional.
“Tidak ada alternatif untuk solusi politik kepada konflik di Yaman,” katanya.
Churkin mengatakan, usulan konstruktif Rusia tidak diperhitungkan pada saat penyusunan rancangan resolusi.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB Samantha Power mengatakan, negaranya sangat mendukung resolusi seperti itu, menunjukkan Dewan Keamanan akan mengambil tindakan terhadap mereka yang terus merusak upaya rekonsiliasi.
Dia juga mengatakan, transisi yang sah di Yaman hanya dapat dicapai melalui negosiasi politik dan perjanjian konsensus di antara semua partai politik berdasarkan inisiatif GCC (Dewan Kerjasama Teluk) dan hasil dari konferensi dialog nasional Yaman. (T/P001/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan