New York, 14 Rajab 1437/22 April 2016 (MINA) – PBB mengatakan bahwa pembicaraan damai antara Houthi dan pemerintah Yaman akan dimulai di Kuwait setelah Houthi setuju berpartisipasi.
Sebuah delegasi perwakilan Houthi dan sekutunya terbang keluar dari Sanaa pada Rabu (20/4) untuk bergabung dalam pembicaraan.
“Perundingan damai Yaman akan dimulai besok di Kuwait di bawah naungan PBB,” kata juru bicara PBB Stephane Dujarric dari New York, demikian Igihe.com memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Pembicaraan yang ditengahi PBB telah diatur di Kuwait pada Senin, tapi ditunda setelah utusan Houthi batal muncul karena dugaan pelanggaran gencatan senjata yang mulai berlaku pada 11 April.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Delegasi Pemerintah Yaman yang tiba di Kuwait pada akhir pekan lalu, telah mengancam akan keluar jika pembicaraan tidak dimulai pada Kamis pagi.
Delegasi pemerintah Yaman menuduh Houthi melanggar gencatan senjata di banyak daerah.
Pembicaraan adalah upaya yang paling penting sebelum menyelesaikan konflik yang menghancurkan Yaman itu.
Data PBB mengatakan, lebih dari 6.400 orang telah tewas dan memaksa hampir 2,8 juta orang mengungsi.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Pada Selasa lalu, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mendesak pemerintah Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi dan oposisi untuk bekerja sama dengan utusan PBB Ismail Ould Cheikh Ahmed, sehingga pembicaraan dapat dimulai tanpa penundaan lebih lanjut.
Seorang wakil dari sekutu oposisi, Yasser Alawadi mengatakan di Twitter bahwa delegasinya akan melakukan perjalanan ke Kuwait pada Kamis.
Sumber Yaman yang dekat dengan pembicaraan mengatakan, militan menuntut pencabutan sanksi PBB terhadap mantan presiden Ali Abdullah Saleh dan pemimpin Houthi. (T/P001/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza