Sanaa, MINA – Oposisi Houthi Yaman pada Ahad (13/1) memboikot pertemuan pimpinan PBB di kota bergolak Hodeidah dan menuduhnya memiliki “agenda lain.”
Negosiator Houthi Mohammad Abdel-Salam menuding kepala pengawas genjatan senjata Jenderal Patrick Cammaert telah ”mengemudi jalannya perjanjian dengan mengimplementasikan agenda lain.”
“Jika (Utusan PBB untuk Yaman Martin) Griffiths tidak membahas masalah ini, akan sulit untuk membahas masalah lain,” kata Abdel Salam di Twitter tanpa menjelaskan lebih lanjut, demikian The New Arab melaporkan yang di kutip MINA.
Seorang fotografer AFP mengatakan bahwa perwakilan Houthi tidak hadir dalam pertemuan komite di Hodeidah, tetapi PBB menolak untuk berkomentar.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Bentrokan meletus antara Houthi dan pasukan pemerintah di Hodeidah, pada Sabtu, telah memberikan pukulan baru pada gencatan senjata yang rapuh.
Dalam pembicaraan di Swedia bulan lalu, PBB memperantarai beberapa perjanjian antara Houthi dan pemerintah yang didukung Arab Saudi. Pertemuan itu dilihat sebagai peluang terbaik untuk mengakhiri hampir empat tahun konflik yang menghancurkan.
Kota pelabuhan Hodeidah yang dikuasai Houthi merupakan jalur kehidupan untuk pengiriman bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan. (T/Gun/RI-1)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)