Houthi Yaman dan Iran Bantah Targetkan Kota Suci Makkah

Sanaa, 28 Muharram 1438/29 Oktober 2016 (MINA) – Oposisi Yaman dan sekutunya Iran, pada Jumat (28/10) membantah keras bahwa mereka telah menembakkan rudal balistik yang menargetkan kota suci di Arab Saudi.

Sebelumnya, koalisi negara Teluk pimpinan Arab Saudi menyatakan bahwa Houthi telah menembakkan rudal dari perbatasan yang sejauh 500km ke Makkah, tapi rudal itu dapat dicegat dan dihancurkan dalam jarak 65km dari kota sebelum menimbulkan kerusakan.

Itu menjadi serangan terjauh dari Yaman yang masuk ke Arab Saudi.

Pemimpin Houthi bernama Mohammed Al-Bekheity membantah bahwa rudal itu menargetkan Makkah.

“Kami tidak menargetkan warga sipil dan pada gilirannya, kami tidak akan menargetkan daerah suci,” katanya.

Al-Bekheity justru mengatakan, tujuan di balik tuduhan koalisi adalah untuk mengumpulkan simpati dari umat Islam dan masyarakat internasional.

“Setelah kejahatan Arab Saudi terhadap warga Yaman yang terkena serangan udara, untuk menggambar simpati internasional terhadap Yaman, di sini tuduhan tersebut digunakan untuk menarik perhatian ke arah itu,” katanya.

Sementara kantor berita SABA yang dikuasai Houthi melaporkan bahwa rudal itu menghantam bandara internasional di kota Jeddah, Arab Saudi.

Namun, Abdulmalak Alsham, seorang pejabat bandara, mengatakan kepada Al Jazeera yang dikutip MINA, tidak ada serangan rudal di bandara.

Rudal itu diluncurkan dari provinsi Saada, tempat kubu Houthi di seberang perbatasan dari Arab Saudi.

Dalam menanggapi serangan rudal itu, militer Arab Saudi melancarkan serangan udara terhadap Houthi dengan menargetkan daerah tempat rudal itu ditembakkan.

Ini adalah kedua kalinya dalam bulan ini oposisi Yaman telah menembakkan rudal dari kisaran jarak tersebut.

Pada tanggal 9 Oktober, koalisi mengatakan telah mencegat rudal di dekat Taif, tempat sebuah pangkalan udara Saudi. Taif berjarak sekitar 70 km dari Mekkah.

Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab Sheikh Abdullah bin Zayed Al-Nahyan mengkritik Iran setelah dugaan serangan rudal Houthi, karena Teheran selama ini dituduh mempersenjatai Houthi.

“Rezim Iran mendukung kelompok teroris yang menembakkan roket ke Makkah. Apakah ini sebuah rezim yang mengaku Islam?” tulis Nahyan di Twitter.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Bahram Ghasemi menolak tudingan itu dengan mengatakan bahwa menargetkan kota suci Makkah adalah “konyol”.

“Kami menyarankan pejabat Emirat Arab dan Arab Saudi untuk tidak menggunakan situs-situs suci Islam untuk niat politik mereka,” kata Ghasemi seperti yang dikutip oleh kantor berita Iran ISNA. (T/P001/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Bahron Ansori

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.