Dhaka, 27 Jumadil Akhir 1437/6 April 2016 (MINA) – Lembaga HAM dunia Human Rights Watch (HRW) dalam laporannya mengatakan pada Rabu (6/4), sekitar 20 juta orang masih minum air yang terkontaminasi arsenik.
Lembaga itu menilai Pemerintah Bangladesh telah gagal menanggapi pencemaran air minum di daerah yang luas di pedesaan. Demikian India.com memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Dokumen laporan setebal 111 halaman itu mengungkapkan bagaimana sistem kesehatan Bangladesh sebagian besar mengabaikan dampak paparan arsenik terhadap kesehatan masyarakat.
Menurut satu penelitian, diperkirakan 43.000 orang meninggal setiap tahun dari penyakit yang berhubungan dengan arsenik di Bangladesh.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
HRW mengatakan, masyarakat yang terkena akan menderita risiko signifikan terkena penyakit kanker, penyakit jantung dan penyakit paru-paru, tetapi banyak dari mereka yang tidak menerima perawatan kesehatan sama sekali.
“Bangladesh tidak mengambil tindakan dasar, langkah yang jelas untuk mengambil arsenik dari air minum jutaan orang miskin di pedesaan,” kata Richard Pearshouse dari HRW dan penulis laporan tersebut.
Menurut Pearshouse, jika Pemerintah Bangladesh dan lembaga donor internasional melakukan langkah lebih serius, maka kematian jutaan warga akibat arsenik dapat dicegah.
Arsenik ditemukan dalam air dari pompa tangan yang kebanyakan dangkal dan dari sumur tabung yang banyak dibuat di pedesaan Bangladesh.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Meskipun sumur dalam terkadang bisa mencapai air tanah berkualitas lebih baik, tapi pemerintah tidak memprioritaskan program pembuatan sumur baru. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia