Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

HRW DESAK PEMERINTAH AFGHANISTAN TINDAK PELECAHAN WANITA

kurnia - Rabu, 15 Oktober 2014 - 20:11 WIB

Rabu, 15 Oktober 2014 - 20:11 WIB

696 Views ㅤ

Women
HRW Desak Pemerintah Baru Afghanistan Untuk Melawan Pelecehan Seksual (Foto : Khamaa Press)

<a href=

HRW Desak Pemerintah Baru Afghanistan Untuk Melawan Pelecehan Seksual (Foto : Khamaa Press)" width="314" height="176" /> HRW Desak Pemerintah Baru Afghanistan Untuk Melawan Pelecehan Seksual (Foto : Khamaa Press)

Kabul, 21 Dzulhijjah 1435/15 Oktober 2014 (MINA) – Human Rights Watch (HRW) mendesak pemerintah baru Afghanistan untuk mengambil memerangi pelecehan seksual terhadap perempuan di bidang pendidikan dan pekerjaan.

Badan Hak Asasi Manusia berbasis di AS menyatakan, keprihatinan mengenai pelecehan seksual terhadap perempuan tidak ada hukum yang secara khusus melindungi bagi korban, seperti dilaporkan Khamaa Press dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu.

Menurut HRW, lembaga pemerintah perlu kebijakan efektif untuk mencegah dan menghukum pelaku pelecehan seksual.

Presiden Afganistan, Ashraf Ghani menjelaskan, tingkat pelecehan seksual di sekolah-sekolah sangat mengejutkan dan memerintahkan kementerian pendidikan untuk melaporkan setiap kejadian pelecehan seksual di sekolah-sekolah.

Baca Juga: Menlu Afghanistan Akan Kunjungi Tiongkok untuk Pertemuan Trilateral Besok

Ghani mengarahkan kementerian untuk mencegah pelecehan seksual di lembaga pendidikan.

Heather Barr dari Human Rights Watch mengatakan, “pengakuan Presiden Ghani tentang pelecehan seksual di Afghanistan sangat mengejutkan.”

Barr menambahkan, “Pemerintah Afghanistan harus segera memberlakukan hukum terhadap pelecehan seksual dan memastikan bahwa setiap instansi pemerintah  menerapkan peraturan anti pelecehan seksual.”

Menurut HRW, pelecehan terhadap anak perempuan di jalan-jalan hampir menjadi pemandangan sehari-hari, dan perempuan yang telah meminta bantuan dari polisi belum mendapatkan bantuan yang semestinya. (T/P002/R03)

Baca Juga: WHO: Kurangnya Layanan Kesehatan Mental di Afghanistan Sangat Mengkhawatirkan

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

 

Baca Juga: Demonstrasi pro-Palestina Warnai Kunjungan Menlu Israel ke Jepang

Rekomendasi untuk Anda